Pakar telematika, Roy Suryo, menyoroti keabsahan sebuah barang bukti yang dipamerkan Bareskrim Polri dalam konferensi pers terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo pada 22 Mei 2025. Roy menemukan indikasi kesalahan fatal pada bukti yang diklaim sebagai koran Kedaulatan Rakyat (KR) edisi Jumat Kliwon, 18 Juli 1980.
Koran tersebut ditampilkan sebagai bukti pengumuman kelulusan ujian masuk Proyek Perintis I (PPI) UGM tahun 1980. Namun, Roy Suryo menyoroti penulisan tanggal Jawa pada koran tersebut. Seharusnya tertulis "5 PASA 1912" (bulan Pasa adalah bulan ke-9 dalam kalender Jawa, bertepatan dengan Ramadan), tetapi yang tertulis adalah "5 PUASA 1912".
Menurut Roy, kesalahan penulisan bulan "PUASA" alih-alih "PASA" merupakan kesalahan besar yang fatal. Ia meyakini redaksi Kedaulatan Rakyat tidak mungkin melakukan kesalahan tersebut, mengingat koran tersebut telah terbit sejak 1945 dan memiliki standar penulisan yang baku.
Roy Suryo menduga kesalahan ini merupakan petunjuk adanya upaya rekayasa barang bukti untuk memasukkan nama tertentu dalam pengumuman PPI UGM. Ia menekankan bahwa teknologi dapat membongkar kepalsuan dan kebenaran akan terungkap.