Gelombang Protes Kebijakan Imigrasi Trump Melanda AS

Gelombang demonstrasi menentang kebijakan imigrasi kontroversial Presiden Donald Trump terus meluas di berbagai penjuru Amerika Serikat. Aksi unjuk rasa ini, yang dimulai di Seattle dan menyebar hingga Austin, New York, dan Washington DC, menuntut pembebasan para imigran dan demonstran yang ditahan.

Di Seattle, sekitar 50 mahasiswa dari Students for a Democratic Society Universitas Washington menggelar aksi di depan pengadilan imigrasi. Mereka menyerukan penghapusan ICE (Immigration and Customs Enforcement) dan pembebasan para imigran yang ditangkap. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap para demonstran di Los Angeles dan penolakan terhadap penangkapan imigran oleh ICE.

San Francisco juga menjadi saksi aksi protes serupa, dengan sekitar 200 orang berkumpul di luar pengadilan imigrasi. Mereka mengecam penangkapan ratusan demonstran yang terjadi sejak Minggu. Unjuk rasa di San Francisco diwarnai kericuhan, vandalisme, dan perusakan kendaraan, termasuk mobil polisi.

Di Santa Ana, unjuk rasa juga terus berlanjut, dengan kendaraan lapis baja memblokade jalan menuju Civic Center, tempat kantor imigrasi dan lembaga pemerintahan berada. Beberapa kelompok kontra-demonstrasi juga muncul, menambah tensi di lokasi.

Aksi protes serupa juga terjadi di Austin dan Dallas, Texas, di mana ratusan demonstran berkumpul di kawasan ibu kota dan kantor ICE. Bentrokan dengan aparat kepolisian tak terhindarkan, menyebabkan sejumlah demonstran ditangkap.

Di Chicago, sekelompok demonstran berkumpul di luar gedung pengadilan imigrasi, mendesak pemerintahan Trump untuk menghentikan penangkapan imigran dan pengerahan pasukan di California.

Boston juga menjadi bagian dari gelombang protes ini, dengan ratusan orang berkumpul di City Hall Plaza untuk memprotes penahanan pemimpin serikat pekerja David Huerta oleh ICE di Los Angeles.

Di Washington DC, sejumlah serikat pekerja menggelar aksi menentang penangkapan imigran. Anggota DPR dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, turut hadir dalam aksi tersebut.

Gelombang protes ini dipicu oleh operasi besar-besaran ICE untuk menangkap imigran ilegal di sejumlah wilayah, termasuk Los Angeles. Aksi ini ditanggapi serius oleh Trump, yang mengerahkan ribuan Garda Nasional dan ratusan marinir untuk meredam protes.

Scroll to Top