Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah progresif dengan meluncurkan program "Gratispol Internet Desa". Inisiatif ini bertujuan untuk meratakan akses internet hingga ke pelosok desa, membuka jalan bagi digitalisasi layanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa anggaran telah dialokasikan khusus untuk mewujudkan program internet desa ini. Pemetaan kebutuhan internet di setiap desa juga telah dilakukan secara menyeluruh.
"Target ambisius kami adalah memasang internet gratis di 841 desa pada tahun ini, dengan prioritas satu titik akses per desa," jelas Faisal. Tahap awal akan fokus pada 716 desa, sementara sisanya akan menyusul melalui penyesuaian anggaran.
Titik akses internet gratis ini akan ditempatkan strategis di lokasi penting seperti kantor desa, sekolah, puskesmas pembantu, atau pusat kreativitas desa. Mengatasi tantangan infrastruktur, solusi alternatif seperti wireless, satelit, dan energi surya disiapkan untuk desa-desa yang belum terjangkau jaringan fiber optic.
Faisal menekankan bahwa ketersediaan akses internet harus sejalan dengan peningkatan literasi digital. "Transformasi digital yang sukses memerlukan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang teknologi. Kita harus memastikan bahwa internet dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan produktif," tegasnya.
Program Gratispol Internet Desa ini diharapkan menjadi katalisator dalam transformasi pelayanan publik berbasis digital. Lebih dari itu, program ini berpotensi mendorong pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan potensi desa, memperkuat branding, serta mempromosikan pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan janji gubernur: satu desa, satu titik internet!" pungkas Faisal dengan optimisme tinggi. Program ini menandai langkah signifikan Kaltim dalam mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berbasis teknologi.