Perkembangan Perdagangan AS-China: Titik Terang di Tengah Ketidakpastian
Amerika Serikat dan China baru saja mengumumkan kerangka kesepakatan dagang yang diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua negara. Kesepakatan ini, yang dicapai setelah perundingan di London, masih memerlukan persetujuan dari masing-masing kepala negara.
Menurut Menteri Perdagangan AS, kesepakatan ini akan mempercepat ekspor logam tanah jarang dan magnet dari China ke AS, yang penting bagi industri otomotif dan pertahanan. Sebagai imbalan, AS akan melonggarkan ekspor beberapa komoditas ke China.
Kesepakatan ini adalah kelanjutan dari negosiasi sebelumnya di Jenewa, yang menghasilkan penurunan tarif impor sementara. Ketegangan dagang sebelumnya telah menekan ekonomi China, terlihat dari kontraksi PMI manufaktur dan deflasi.
Meskipun kesepakatan ini menjanjikan, pasar bereaksi dengan hati-hati karena kurangnya detail dan perlunya persetujuan akhir. S&P 500 futures turun -0,28%, SSE naik +0,52%, EuroStoxx 50 turun -0,22%, dan indeks dolar AS (DXY) cenderung stabil.
Sorotan Korporasi: Rencana Buyback BTPS, Obligasi BBNI, dan Lainnya
- $BTPS: Bank BTPN Syariah berencana melakukan buyback saham senilai hingga Rp927 miliar antara 11 Juni–9 September 2025. Aksi ini tidak memerlukan persetujuan RUPS.
- $BBNI: Bank Negara Indonesia akan menerbitkan obligasi sustainability bond hingga Rp5 triliun untuk membiayai kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan sosial.
- $PTPP: PT PP mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp7,65 triliun selama 5 bulan pertama 2025, turun 14% YoY, mencapai 26,9% dari target 2025.
- $SILO: RUPST Siloam International Hospitals memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2024, mengalokasikan capex Rp2 triliun untuk pertumbuhan bisnis.
- $NICL: Pengendali PAM Mineral, Christopher Sumasto Tjia, membeli 4 juta saham NICL dengan harga rata-rata Rp1.042 per lembar.
- $MYOR: Mayora Indah menargetkan penjualan Rp39,7 triliun dan laba bersih Rp3,1 triliun selama 2025, serta membagikan dividen Rp55 per saham.
- $GIAA: BPI Danantara mengevaluasi permintaan Garuda Indonesia terkait pengadaan 15 armada pesawat.
Performa Pasar Saham: Top Gainer dan Top Loser
(Informasi mengenai Top Gainer dan Top Loser tidak tersedia dalam teks, sehingga bagian ini tidak dapat diisi).
Berita Penting Lainnya:
- Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global untuk 2025 dan 2026.
- Scott Bessent disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kepala The Fed.
- Penjualan motor domestik pada Mei 2025 mencapai 505.350 unit, turun tipis 0,1% YoY.
- BFIN berencana menerbitkan obligasi hingga Rp1 triliun.
- FAST menandatangani fasilitas kredit hingga Rp875 miliar dari Bank Mandiri.
- Komisaris RSGK, Hungkang Sutedja, membeli 21,8 juta saham RSGK.
Strategi Investasi Ala Ekosistem di Samudra IHSG
Kenali berbagai “jenis ikan” di ekosistem IHSG agar bisa menyusun strategi portofolio yang cerdas dan seimbang.