Kharkiv Dihantam Serangan Baru Rusia, Korban Berjatuhan

Kota Kharkiv di timur laut Ukraina kembali menjadi sasaran serangan gencar dari Rusia. Serangan terbaru ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan puluhan warga terluka, termasuk anak-anak.

Walikota Kharkiv, Igor Terekhov, mengungkapkan bahwa belasan serangan pesawat tanpa awak menghantam dua distrik kota tersebut dalam semalam. Akibatnya, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan 54 lainnya terluka, di antaranya terdapat delapan anak-anak. Petugas penyelamat pun berjibaku memadamkan api dan mengevakuasi warga dari reruntuhan bangunan.

Serangan ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang terus berlanjut, meskipun ada desakan dari berbagai pihak, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump, agar Rusia menghentikan invasinya. Ukraina pun tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan ke wilayah Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyerukan kepada sekutu Barat untuk mengambil tindakan nyata dalam merespons agresi Rusia. Ia menekankan pentingnya peran Amerika Serikat dan Eropa dalam memaksa Rusia untuk mencapai perdamaian.

Perundingan damai yang diadakan di Turki beberapa waktu lalu mengalami jalan buntu. Rusia bersikeras menolak seruan gencatan senjata tanpa syarat dan menuntut Ukraina menyerahkan wilayahnya serta mengurungkan niat bergabung dengan NATO. Meski demikian, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pertukaran tawanan perang dan jenazah tentara yang gugur.

Kharkiv, yang berlokasi dekat dengan perbatasan Rusia, menjadi salah satu kota yang paling sering terkena dampak serangan udara selama beberapa pekan terakhir. Serangan sebelumnya bahkan disebut sebagai yang "paling dahsyat" sejak awal konflik.

Selain menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, serangan ini juga merusak infrastruktur kota, termasuk bangunan tempat tinggal dan fasilitas umum. Sementara itu, Ukraina juga meningkatkan serangan pesawat tanpa awaknya terhadap Rusia, menargetkan fasilitas produksi dan pangkalan militer.

Scroll to Top