MOSKOW – Presiden Rusia menegaskan bahwa negaranya memiliki arsenal nuklir paling canggih di dunia saat ini, sebuah kekuatan yang diyakini mampu menjamin kedaulatan Rusia dan menjaga keseimbangan kekuatan global. Pernyataan ini muncul dalam rapat pemerintah yang membahas program persenjataan nasional.
Fokus utama adalah pengembangan berkelanjutan dari triad nuklir Rusia, yang terdiri dari rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis darat, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pesawat pengebom strategis. Kombinasi ini dirancang untuk memastikan kemampuan pembalasan yang tidak dapat dihancurkan dalam serangan pertama.
"Saat ini, proporsi sistem persenjataan dan peralatan modern dalam kekuatan nuklir strategis kita mencapai 95%," ujar Presiden, menyoroti kemajuan signifikan yang telah dicapai Rusia. "Ini adalah tingkat tertinggi di antara seluruh kekuatan nuklir dunia."
Pakar militer AS juga mengakui keunggulan Rusia dalam bidang ini. Komandan Komando Strategis AS sebelumnya menyatakan bahwa Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar dan paling beragam dibandingkan negara lain, bahkan melampaui kemampuan AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah secara substansial meningkatkan persenjataan nuklirnya. ICBM Sarmat, salah satu senjata nuklir Rusia yang paling mutakhir dengan jangkauan sekitar 18.000 km dan mampu membawa muatan sekitar sepuluh ton, telah disetujui untuk tugas tempur.
Selain fokus pada senjata nuklir, Presiden menekankan perlunya mengembangkan program persenjataan jangka panjang baru yang berfokus pada berbagai jenis sistem senjata tercanggih, berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama konflik di Ukraina.
Penggunaan pesawat nirawak (drone) telah menjadi aspek penting dalam konflik tersebut. Rusia dilaporkan unggul dalam "perlombaan pesawat nirawak," baik dalam pengembangan maupun penggunaannya di medan perang, yang secara signifikan memengaruhi taktik perang dan dinamika garis depan.
