Bulan, satelit alami Bumi, menyimpan potensi kekayaan tersembunyi yang tak terbayangkan. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa permukaan Bulan mungkin menyimpan logam mulia langka bernilai fantastis, diperkirakan mencapai lebih dari Rp 16.300 triliun!
Kekayaan ini diperkirakan terkonsentrasi di dalam kawah-kawah Bulan. Hasil penelitian menunjukkan puluhan ribu kawah baru terbentuk di area lintang rendah dan menengah Bulan, akibat tumbukan asteroid, meteoroid, atau komet yang melaju dengan kecepatan supersonik.
Ketika benda-benda langit ini menabrak permukaan Bulan, mereka meninggalkan jejak logam mulia. Para ilmuwan mencoba memperkirakan jumlah asteroid dekat Bumi yang mengandung bijih logam mulia. Kemudian, mereka menerapkan teknik probabilistik untuk memperkirakan berapa banyak sisa asteroid yang mengandung bijih logam mulia yang tertinggal di Bulan.
Proses ini bukanlah perkara mudah. Peneliti harus memperhitungkan ukuran benda penumbuk, kandungan logamnya, serta kecepatan tumbukan yang memungkinkan logam mulia tetap bertahan di permukaan Bulan.
Hasilnya sangat menggembirakan! Ilmuwan menemukan ribuan kawah berpotensi mengandung logam mulia dalam jumlah yang signifikan, cukup untuk ditambang secara komersial.
Potensi keuntungan menambang asteroid yang menabrak Bulan mungkin lebih besar daripada menambang asteroid yang masih berada di orbitnya. Terdapat harta karun platinum dan logam berharga lainnya senilai triliunan rupiah tersembunyi di Bulan.
Penemuan ini membuka peluang baru untuk eksplorasi ruang angkasa. Jika sumber daya di Bulan dan asteroid dapat dimonetisasi, perusahaan swasta akan tertarik untuk berinvestasi dalam penjelajahan Tata Surya. Ini akan mendorong perkembangan teknologi dan membuka babak baru dalam pemanfaatan sumber daya luar angkasa.
