Cinta Laura Angkat Bicara Soal Tambang Nikel di Raja Ampat: "Bukan Aset yang Bisa Diganti!"

Isu pertambangan nikel di Raja Ampat belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kekhawatiran akan kerusakan ekosistem laut yang indah menjadi alasan utama penolakan terhadap aktivitas tambang tersebut.

Artis Cinta Laura turut menyuarakan pendapatnya terkait masalah ini. Melalui media sosial, ia menyampaikan kritik pedas terhadap pemerintah atas eksploitasi sumber daya alam yang terjadi di Raja Ampat. Menurutnya, praktik ini hanya menguntungkan segelintir orang saja.

"Lelah mendengar ‘demi kemajuan bangsa’ tapi yang untung cuma segelintir elit. Yang rugi? Rakyat kecil yang kehilangan tanah, air, dan masa depan," tulis Cinta Laura dalam unggahannya.

Cinta Laura menekankan bahwa Raja Ampat bukan sekadar "aset nasional". Lebih dari itu, Raja Ampat adalah rumah dan identitas bagi masyarakat adat yang telah mendiami wilayah tersebut secara turun-temurun.

Di akhir pernyataannya, Cinta Laura dengan tegas menyerukan agar Raja Ampat tidak diperlakukan sebagai wilayah yang bisa dieksploitasi atau diganti begitu saja. "Berhenti memperlakukan surga terakhir kita seolah-olah bisa diganti. Itu TIDAK mungkin. Cukup!" serunya.

Pernyataan Cinta Laura ini mendapat dukungan luas dari warganet dan para aktivis lingkungan. Banyak yang menilai bahwa suara Cinta Laura sebagai figur publik memiliki dampak penting dalam menyuarakan isu ini.

Polemik mengenai tambang nikel di Raja Ampat telah mencuat sejak awal tahun 2024. Penolakan terhadap tambang ini didasari oleh kekhawatiran akan kerusakan terumbu karang dan hutan tropis yang menjadi habitat bagi berbagai spesies endemik.

Raja Ampat sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia dan menjadi ikon pariwisata berkelanjutan. Keberadaan tambang nikel dianggap sebagai ancaman serius bagi kelestarian keanekaragaman ini.

Scroll to Top