Pasar Keuangan Indonesia Beragam di Tengah Pusaran Sentimen Global

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan dinamika yang bervariasi pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi, namun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru menguat, dan Surat Berharga Negara (SBN) semakin diminati investor.

Arah pasar keuangan domestik hari ini diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal.

Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah tipis 0,11% ke level 7.222, mengakhiri tren positif selama tiga hari sebelumnya.

Total nilai transaksi mencapai sekitar Rp18,36 triliun dengan melibatkan 31,46 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,44 juta kali. Mayoritas saham, sebanyak 336, mengalami kenaikan, sementara 256 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp79,04 miliar.

Dari sisi sektoral, 10 dari 11 sektor ditutup di zona hijau, dengan sektor basic industry memimpin penguatan sebesar 2%, diikuti sektor transportasi yang naik 1,43%, dan sektor teknologi yang menanjak 1,07%. Sektor finansial menjadi satu-satunya sektor yang mengalami penurunan sebesar 0,3%.

IHSG tertekan setelah Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global akibat ketidakpastian perdagangan. Bank Dunia memprediksi ekonomi global hanya akan tumbuh 2,3% pada tahun 2025, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7%.

Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,09% ke level Rp16.250/US$, level terkuat sejak 2 Juni 2025.

Imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun turun 0,28% menjadi 6,733%, level terendah sejak 8 November 2024. Penurunan yield menandakan harga obligasi naik, menunjukkan minat investor untuk masuk ke pasar SBN meningkat.

Di pasar saham AS, Wall Street ditutup beragam di tengah pembicaraan dagang AS-China dan rilis data inflasi AS. Indeks S&P 500 turun 0,27% ke level 6.022,24, mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari. Nasdaq Composite melemah 0,5% ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average nyaris tidak berubah, turun hanya 1,1 poin dan ditutup di 42.865,77.

Inflasi AS, yang tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK), naik 0,1% pada bulan Mei (month to month), lebih rendah dari perkiraan. Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi tercatat 2,4%, lebih tinggi dibandingkan April (2,3%).

Sementara itu, pembicaraan dagang antara AS dan China menghasilkan kesepakatan awal setelah dua hari perundingan. Dalam kerangka tersebut, China akan menyetujui ekspor mineral tanah jarang, sementara AS akan mencabut pembatasan penjualan teknologi canggih ke China.

Pergerakan pasar keuangan Indonesia hari ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari AS setelah rilis data IHK dan kesepakatan kerangka kerja perdagangan antara AS dan China.

Fokus Utama Hari Ini:

  • Inflasi AS: Inflasi (yoy) tercatat 2,4% pada Mei 2025, lebih tinggi dibandingkan April (2,3%).

  • Kesepakatan AS-China: Kesepakatan dicapai, mencakup tingkat tarif, ekspor mineral tanah jarang, dan akses mahasiswa China ke universitas AS.

    Dengan meredanya ketegangan dagang, permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia seperti kelapa sawit, karet, dan tekstil berpotensi meningkat.

  • Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia: Bank Indonesia akan merilis data IKK Mei 2025, yang diperkirakan masih akan berada di level optimis.

  • Indeks Harga Produsen (IHP) AS: AS juga akan merilis data IHP Mei 2025.

  • Hubungan AS vs Iran: Meningkatnya risiko keamanan di Timur Tengah menyebabkan AS mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini:

  • IKK Indonesia periode Mei 2025 (10:00 WIB)
  • United Kingdom Monthly GDP YoY (13:00 WIB)
  • Laju IHK India periode Mei 2025 (17:30 WIB)
  • PPI Amerika Serikat Periode Mei 2025 (19:30 WIB)
  • Klaim Pengangguran AS (19:30 WIB)

Agenda Emiten di Dalam Negeri:

  • Pembayaran Dividen Tunai PT Pulau Subur Tbk (PTPS)
  • Pembayaran Dividen Tunai Buana Finance Tbk (BBLD)
  • Pembayaran Dividen Tunai Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC)
  • Distribusi HMETD PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM)
  • dan lain-lain (daftar lengkap terlampir)
Scroll to Top