Kanker adalah momok menakutkan bagi banyak orang. Data menunjukkan bahwa jutaan orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Selain faktor genetik, pilihan makanan sehari-hari ternyata memiliki peran penting dalam meningkatkan risiko kanker.
Berikut adalah enam jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker:
1. Olahan Daging: Sosis dan Nugget
Daging olahan seperti sosis dan nugget seringkali menjadi pilihan praktis. Sayangnya, proses pengolahan daging ini menggunakan bahan pengawet seperti nitrat yang dapat merusak sel-sel usus dan memicu perubahan menjadi sel kanker, khususnya kanker kolorektal.
Alternatif: Pilihlah daging segar rendah lemak yang dimasak sendiri, seperti ayam panggang. Sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan lentil juga merupakan pilihan yang lebih sehat.
2. Minuman Manis Bersoda
Minuman bersoda dan minuman manis lainnya memberikan sensasi segar sesaat. Namun, kandungan gula yang tinggi dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh dan mempercepat perkembangan sel kanker. Konsumsi berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker yang berkaitan dengan obesitas, seperti kanker payudara, pankreas, dan usus besar.
Alternatif: Ganti dengan air kelapa segar, air buah buatan sendiri, atau teh herbal tanpa gula. Minuman ini kaya akan antioksidan dan membantu menjaga hidrasi tubuh.
3. Gorengan
Siapa yang bisa menolak kenikmatan gorengan? Namun, proses menggoreng dengan suhu tinggi dapat menghasilkan zat karsinogen bernama akrilamida. Konsumsi gorengan secara teratur dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan kronis, lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan sel kanker.
Alternatif: Cobalah memanggang sayuran atau camilan dengan air fryer untuk mengurangi penggunaan minyak. Gunakan minyak zaitun untuk menumis ringan dan tambahkan sayuran panggang ke dalam menu harian Anda.
4. Daging yang Terlalu Matang
Memasak daging terlalu matang atau hingga gosong dapat membentuk amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), senyawa yang dapat merusak DNA. Kerusakan DNA yang terus-menerus dapat memicu perkembangan kanker.
Alternatif: Pilihlah metode memasak dengan api kecil, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah. Merendam daging sebelum dipanggang dapat mengurangi pembentukan senyawa berbahaya. Tambahkan rempah-rempah kaya antioksidan seperti rosemary dan thyme saat memasak.
5. Alkohol
Konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah sedang, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan hati. Alkohol dapat mengubah kadar estrogen dan mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting seperti folat, yang berperan dalam perbaikan DNA.
Alternatif: Nikmati minuman fermentasi non-alkohol seperti kombucha, bit kanji, atau jus buah delima. Minuman ini kaya akan probiotik dan polifenol yang baik untuk pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
6. Mie Instan
Mie instan dan makanan siap saji lainnya umumnya rendah nutrisi alami dan mengandung banyak bahan tambahan buatan, gula olahan, dan lemak tidak sehat. Konsumsi makanan ultra proses ini dapat memicu peradangan kronis tingkat rendah, salah satu faktor utama dalam proses kanker.
Alternatif: Masaklah makanan rumahan sederhana menggunakan biji-bijian utuh, sayuran segar, dan kacang-kacangan. Semangkuk bubur kacang hijau dengan sayuran atau oatmeal juga merupakan pilihan yang sehat dan bergizi.