Kamis, 12 Juni 2025 – Situasi geopolitik Timur Tengah kembali memanas. Israel dilaporkan tengah mempertimbangkan serangan besar-besaran terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran global, terutama di tengah upaya negosiasi kesepakatan program nuklir Iran antara Amerika Serikat dan Teheran.
Sumber-sumber terpercaya mengindikasikan bahwa Amerika Serikat dalam kondisi siaga tinggi setelah menerima informasi intelijen mengenai potensi agresi Israel. Gedung Putih kabarnya belum memberikan penjelasan resmi kepada parlemen mengenai perkembangan ini. Muncul spekulasi bahwa Israel berpotensi melakukan serangan secara sepihak, tanpa keterlibatan langsung dari AS.
Ketegangan ini muncul setelah AS dan Iran memulai dialog mengenai kesepakatan program nuklir sejak April lalu. Israel menunjukkan ketidakpuasannya terhadap perundingan yang dianggap mulai menunjukkan kemajuan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump, yang ingin melanjutkan kesepakatan nuklir yang pernah dihentikan pada tahun 2018, berpotensi murka jika serangan Israel mengganggu jalannya negosiasi.
Menyikapi potensi bahaya, pemerintahan Trump telah memerintahkan seluruh kedutaannya di wilayah rawan, termasuk Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa Timur, untuk memberikan informasi mengenai ancaman serta langkah mitigasi. Sejumlah pejabat AS juga telah mengumumkan kepergian sukarela karyawan yang tidak begitu penting dari Timur Tengah. Kementerian Pertahanan AS pun turut mengumumkan evakuasi anggota keluarga militer dari area operasi Komando Pusat AS (CENTCOM).
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebelumnya telah menyatakan bahwa AS akan memikul tanggung jawab jika Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Iran pun menegaskan tidak akan tinggal diam menghadapi agresi semacam itu.
Sumber-sumber dari AS mengindikasikan bahwa Washington mungkin akan memberikan bantuan kepada Israel melalui pengisian bahan bakar atau informasi intelijen. Namun, belum ada kepastian mengenai keterlibatan AS secara penuh dalam rencana serangan tersebut. Dunia kini menanti perkembangan selanjutnya dengan penuh kewaspadaan, mengingat potensi dampak destabilisasi yang dapat ditimbulkan oleh konflik bersenjata antara Israel dan Iran.