GIANYAR – Masyarakat Gianyar diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah antisipasi melalui penjagaan kebersihan lingkungan menjadi kunci utama pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan. DBD adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian dan seringkali muncul akibat lingkungan yang kurang bersih.
Gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) barang-barang berpotensi menampung air, serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah upaya efektif untuk mencegah penyebaran DBD.
Pencegahan DBD akan lebih efektif jika dimulai dari tingkat rumah tangga. Jika setiap rumah memiliki anggota keluarga yang rutin memeriksa dan membersihkan tempat perindukan jentik, potensi perkembangbiakan nyamuk pembawa virus dengue dapat ditekan secara signifikan.
Meskipun setiap banjar telah memiliki kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Dinas Kesehatan mendorong setiap rumah tangga untuk memiliki kader jumantik sendiri. Dengan demikian, deteksi dini keberadaan jentik nyamuk dapat dilakukan sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa yang berpotensi menularkan penyakit.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sangat diperlukan. Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam program kesehatan.
Kader jumantik keluarga dapat menjadi agen perubahan dan edukator di dalam keluarganya. Strategi "Satu Keluarga Satu Kader Jumantik" merupakan wujud pencegahan berbasis masyarakat yang efektif.
Berdasarkan data, jumlah kasus DBD di Gianyar periode Januari-Mei 2025 mencapai 1.398 kasus, dengan rincian: Januari (189 kasus), Februari (296 kasus), Maret (304 kasus), April (331 kasus), dan Mei (278 kasus). Meskipun demikian, angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai lebih dari 1.600 kasus per bulan Mei.