Pelatih Polandia Mundur Usai Polemik dengan Lewandowski

Kabar mengejutkan datang dari Timnas Polandia. Michal Probierz memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala. Keputusan ini diumumkan tak lama setelah mencuatnya perselisihan internal terkait pencabutan ban kapten dari bintang utama tim, Robert Lewandowski.

Keputusan Probierz mencopot ban kapten Lewandowski pada jeda internasional Juni lalu menjadi sorotan tajam. Lewandowski dikabarkan merasa kecewa dan dikhianati karena cara penyampaian keputusan yang mendadak melalui percakapan telepon singkat.

Menyikapi situasi yang berkembang, Probierz merasa bahwa mengundurkan diri adalah jalan terbaik demi kepentingan Timnas Polandia. "Saya sampai pada kesimpulan bahwa dalam situasi saat ini, keputusan terbaik adalah untuk mengundurkan diri demi kepentingan tim nasional," ungkapnya.

Dalam pernyataannya, Probierz menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengannya selama berada di Federasi Sepak Bola Polandia. Ia juga mengungkapkan apresiasi kepada para pemain atas kerja sama yang terjalin. "Tentu saya juga ingin berterima kasih kepada para pemain, yang saya syukuri sudah bisa bekerja sama dalam menjalani hal ini. Saya terus mendoakan yang terbaik buat kalian semua, karena timnas adalah aset nasional kita bersama."

Tak lupa, Probierz juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para suporter setia Timnas Polandia yang selalu memberikan dukungan dalam berbagai kondisi. "Saya juga ingin berterima kasih kepada suporter kami yang luar biasa. Kalian setia bersama kami dalam masa suka-duka. Di mana pun timnas main, suara kalian selalu terdengar," tambahnya.

Meski belum ada konfirmasi resmi, spekulasi yang beredar luas mengaitkan pengunduran diri Probierz dengan konflik yang terjadi dengan Lewandowski. Selama memimpin Timnas Polandia, Probierz tercatat telah mendampingi tim dalam 22 pertandingan, dengan catatan 10 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 8 kekalahan. Beberapa timnas yang berhasil dikalahkan di antaranya adalah Turki, Skotlandia, Wales, dan Ukraina.

Scroll to Top