Pemerintah berencana membangun tanggul laut raksasa yang membentang dari pesisir Jakarta hingga Jawa Timur. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kontribusi dana dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingat kemampuan APBD yang besar.
Dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Prabowo menyampaikan bahwa skema pendanaan proyek senilai USD 8 miliar ini akan melibatkan urunan dari pemerintah pusat dan DKI Jakarta. Beliau mengilustrasikan, jika proyek berlangsung selama 8 tahun, maka alokasi dana per tahunnya adalah USD 1 miliar.
Prabowo sempat menyinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tampak khawatir mengenai anggaran proyek ini. Ia meyakinkan bahwa DKI Jakarta akan ikut serta menanggung biaya, sehingga beban pemerintah pusat akan berkurang.
Pembangunan tanggul laut akan diprioritaskan di wilayah Jakarta, Semarang, dan Brebes. Kondisi pesisir di area-area tersebut sudah mendesak untuk segera ditangani karena mengancam kehidupan masyarakat.
Pemerintah membuka pintu bagi partisipasi pihak asing dalam proyek ini. Perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, Jepang, Korea, Eropa, hingga Timur Tengah dipersilakan untuk bergabung. Meski demikian, pemerintah akan tetap mengoptimalkan sumber daya dalam negeri.
Tanggul laut direncanakan memiliki panjang 500 km, membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Proyek ambisius ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar USD 80 miliar dan waktu penyelesaian antara 15 hingga 20 tahun. Khusus untuk wilayah Teluk Jakarta, target penyelesaiannya diperkirakan memakan waktu 8 sampai 10 tahun.