Kupang – Stefani Doko Rehi alias Fani, mahasiswi yang diduga menyediakan tiga anak kepada mantan Kapolres Ngada, Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, untuk tindakan pencabulan, terlihat emosional saat menjalani pemeriksaan oleh jaksa. Peristiwa ini terjadi saat proses pelimpahan dari Polda NTT ke Kejari Kota Kupang pada Kamis (12/6/2025) untuk proses peradilan lebih lanjut.
Menurut penasihat hukum Fani, Melson Beri, mahasiswi semester enam Politeknik Negeri Kupang yang memulai kuliah pada tahun 2022 tersebut, tidak dapat menahan air mata ketika jaksa mulai menanyakan latar belakang keluarganya.
Melson menjelaskan bahwa Fani secara resmi merupakan anak angkat di sebuah keluarga di Soe, TTS. "Oleh karena itu, marga Doko Rehi adalah marga dari ayah angkatnya, namun nama marga sebenarnya adalah Dima, sesuai dengan marga ayah kandungnya," ungkap Melson kepada awak media di Kejari Kota Kupang.
Proses pelimpahan Fani dimulai ketika ia tiba di Kejari Kota Kupang sekitar pukul 10.59 WITA dengan menggunakan minibus putih milik Polda NTT. Ia dikawal ketat oleh sejumlah penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda NTT.
Fani tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang, masker putih, dan kedua tangannya diikat borgol plastik putih. Ia kemudian dibawa ke ruang Pidum Kejari Kota Kupang untuk verifikasi berkas.
Selama pemeriksaan, Fani terlihat tersenyum dan mengangguk saat dicecar pertanyaan oleh beberapa jaksa perempuan. Ia juga didampingi oleh penasihat hukumnya, Melson Beri.
"Proses penyerahan berjalan lancar. Sejak di Polda NTT pun demikian, sehingga hari ini langsung ke tahap II," kata Melson.
Melson menambahkan bahwa Fani dicecar sekitar 5-6 pertanyaan oleh penyidik Pidum Kejari Kota Kupang, termasuk pasal yang disangkakan dan keterangan dalam BAP polisi. Fani mengonfirmasi kebenaran semua informasi tersebut.
"Kemudian, terkait pemeriksaan di kepolisian, klien kami menjawab bahwa tidak ada tekanan maupun paksaan," jelas Melson.
Selain itu, Fani juga dimintai keterangan terkait awal pertemuannya dengan Fajar. Menurut Melson, saat itu Fani hanya mengenal Fajar dengan nama samaran, Fandi. Fani juga mengetahui bahwa Fandi adalah seorang polisi, tetapi tidak tahu jabatannya.
Selanjutnya, Fani dihubungi oleh seorang teman perempuan berinisial V untuk menemaninya bertemu dengan Fajar. Dalam pertemuan itu, Fajar mengungkapkan ketertarikannya pada anak kecil dan meminta Fani untuk membawa anak kecil.
"Kemudian, Fani membawa anak kecil yang tinggal dekat kosnya. Jadi, yang memfasilitasi pertemuan dengan Fajar adalah teman Fani. Mereka berkomunikasi melalui WA, dan semuanya tercatat dalam BAP," papar Melson.