Tragedi Ahmedabad: Pesawat Air India Jatuh, Ratusan Nyawa Melayang

Kamis kelabu (12/6/2025) menjadi saksi bisu tragedi mengerikan di Ahmedabad, India. Pesawat Air India dengan nomor penerbangan menuju London, membawa 242 jiwa, jatuh beberapa saat setelah lepas landas. Hanya satu orang yang selamat dari maut.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tersebut menghantam area padat penduduk di dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, menimpa asrama mahasiswa B.J. Medical College tepat saat jam makan siang. Hingga malam hari, ratusan jenazah telah ditemukan, sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka.

Ramesh Viswashkumar, seorang warga negara Inggris keturunan India, menjadi satu-satunya yang selamat. Ia duduk di kursi 11A. Dalam kesaksiannya, Ramesh menggambarkan detik-detik mencekam saat pesawat kehilangan kendali. "Tiga puluh detik setelah lepas landas, ledakan dahsyat terdengar, dan pesawat langsung terjun," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Semuanya terjadi sangat cepat. Ketika saya sadar, saya dikelilingi mayat. Saya sangat ketakutan, berdiri, lalu berlari. Puing-puing pesawat berserakan di mana-mana. Seseorang membantu saya dan membawa saya ke ambulans." Ramesh juga memohon bantuan untuk menemukan saudaranya, Ajay, yang duduk di baris berbeda.

Menteri federal India, C.R. Patil, mengumumkan bahwa Vijay Rupani, mantan Kepala Menteri Negara Bagian Gujarat, termasuk di antara para korban.

Air India menginformasikan bahwa terdapat 217 penumpang dewasa, 11 anak-anak, dan 2 bayi dalam penerbangan tersebut. Dari total penumpang dan awak, mayoritas adalah warga negara India, diikuti warga Inggris, Portugal, dan Kanada.

Kondisi pesawat hancur lebur, dengan serpihan tersebar luas. Bagian ekor pesawat bahkan menancap di atap bangunan. Area ruang makan asrama mahasiswa kedokteran menjadi lokasi terparah. Seorang ibu bernama Ramila menceritakan bahwa putranya sedang makan siang di asrama saat kejadian. Putranya berhasil selamat dengan melompat dari lantai dua, meskipun mengalami luka-luka.

Pemerintah setempat meminta keluarga korban untuk menyediakan sampel DNA guna membantu proses identifikasi jenazah. Insiden ini tidak hanya merenggut nyawa penumpang dan awak pesawat, tetapi juga warga sekitar lokasi kejadian.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh merupakan pesawat modern yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2011. Pesawat ini diserahkan ke Air India pada Januari 2014. Tragedi ini menjadi kecelakaan fatal pertama yang melibatkan model Dreamliner.

Data dari situs pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat lepas landas pada pukul 13:39 waktu setempat dan sempat mengirim sinyal Mayday sebelum hilang kontak.

Video yang beredar menunjukkan pesawat terbang rendah di atas area pemukiman sebelum akhirnya menghilang dan diikuti dengan kobaran api besar.

Konsultan keselamatan penerbangan dari AS, Anthony Brickhouse, menyoroti bahwa roda pendaratan pesawat masih dalam posisi terbuka saat kejadian, yang seharusnya sudah tertutup dalam fase penerbangan tersebut.

Akibat kecelakaan ini, saham Boeing mengalami penurunan tajam. Perusahaan pembuat mesin pesawat, GE Aerospace, akan mengirim tim ke India untuk menganalisis data kokpit. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) juga akan membantu investigasi.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan kesedihannya atas tragedi ini. Sementara itu, Kerajaan Inggris dan Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan tengah memberikan bantuan kepada warga negaranya yang terdampak.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa mendalam melalui platform X.

Bandara Ahmedabad sempat ditutup sementara, namun kini telah kembali beroperasi dengan penerbangan terbatas. Adani Group, pengelola bandara, menyatakan siap bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dan keluarga korban.

Tata Group, pemilik Air India, mengumumkan kompensasi bagi keluarga korban meninggal, menanggung biaya medis korban luka-luka, dan membantu membangun kembali asrama mahasiswa yang hancur.

Scroll to Top