SELONG – Musim hujan membawa dampak serius bagi kesehatan masyarakat Lombok Timur. Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi cuaca ekstrem menjadi faktor utama pemicu lonjakan kasus ini.
Dinas Kesehatan Lombok Timur mencatat ISPA sebagai penyakit yang paling dominan ditemukan selama musim hujan. Selain itu, sejumlah kasus DBD juga terdeteksi. Cuaca yang tak stabil, lingkungan yang kurang terjaga, dan kesadaran masyarakat yang minim terhadap kebersihan menjadi penyebab utama. Beberapa desa melaporkan peningkatan kasus yang mengkhawatirkan.
Perubahan cuaca ekstrem sangat mempengaruhi penyebaran ISPA. Namun, faktor lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat juga memegang peranan penting. Sementara itu, genangan air kotor menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak dan menularkan DBD.
Upaya pencegahan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Menjaga kebersihan lingkungan, terutama di area rumah, adalah langkah krusial untuk memutus siklus hidup vektor penyakit. Pengasapan (fogging) saja tidak akan efektif jika lingkungan tetap kotor dan banyak terdapat genangan air. Lingkungan yang bersih dan bebas genangan air adalah kunci utama dalam menekan penyebaran DBD.
Dinas Kesehatan Lombok Timur terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi intensif. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat semakin peduli akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, terutama di tengah musim hujan yang rawan penyakit.
Diharapkan, dengan upaya sosialisasi yang berkelanjutan, Lombok Timur dapat mencapai kondisi yang lebih baik dengan penurunan jumlah kasus penyakit yang meresahkan masyarakat.