Polemik royalti yang melibatkan musisi ternama seperti Ariel NOAH dan Ahmad Dhani mendapat perhatian serius dari Raja Dangdut, Rhoma Irama. Dalam sebuah podcast di kanal YouTube-nya, Rhoma mengundang Ariel NOAH dan Armand Maulana untuk berdiskusi mengenai kompleksitas hak cipta lagu di industri musik Indonesia.
Rhoma Irama menyoroti adanya perbedaan pandangan antara pencipta lagu yang diwakili oleh Ahmad Dhani melalui Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), dan penyanyi yang tergabung dalam Vibrasi Suara Indonesia (VISI). Ia menyayangkan perseteruan ini sampai berujung ke ranah hukum.
Menurut Rhoma, esensi dari pencipta lagu dan penyanyi adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan. Keduanya saling membutuhkan dan harus menjalin komunikasi yang harmonis.
Rhoma Irama menilai bahwa baik AKSI maupun VISI memiliki tujuan yang baik bagi kemajuan musik Indonesia. Ia berpendapat bahwa akar masalahnya terletak pada ambiguitas dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, khususnya pada Pasal 9 dan Pasal 23.
Lebih lanjut, Rhoma Irama mengungkapkan bahwa masih banyak pihak di industri musik yang belum sepenuhnya memahami peraturan dan regulasi hak cipta. Kurangnya sosialisasi undang-undang ini menjadi pemicu utama konflik yang terjadi antara penyanyi dan pencipta lagu.
