Eliminasi Malaria: Pendekatan Holistik Dibutuhkan

Kementerian Kesehatan menekankan bahwa upaya memberantas malaria memerlukan strategi komprehensif, tidak hanya fokus pada manusia, tetapi juga lingkungan dan vektor penularan.

Direktur Penyakit Menular Kemenkes menjelaskan bahwa penanganan malaria terhadap manusia mencakup intervensi langsung kepada individu atau kelompok masyarakat. Tujuannya adalah mencegah infeksi, mendeteksi kasus secara dini, dan memberikan pengobatan yang efektif.

Selain itu, pengendalian vektor, khususnya nyamuk Anopheles, merupakan bagian penting dari upaya eliminasi malaria. Pemutusan siklus hidup nyamuk pembawa parasit malaria ini krusial.

Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus malaria dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2015 tercatat 217.025 kasus, kemudian meningkat menjadi 239.733 kasus pada tahun 2023.

Masyarakat perlu mewaspadai gejala malaria seperti demam, menggigil, sakit kepala, berkeringat berlebihan, lemas, mual, muntah, serta nyeri otot dan sendi.

Meskipun demikian, malaria dapat dideteksi, diobati, dan dicegah. Dengan demikian, eliminasi malaria di Indonesia adalah tujuan yang realistis.

Scroll to Top