Para ilmuwan, dengan bantuan Teleskop James Webb (JWST), berhasil menyusun peta kosmik terluas yang pernah ada. Peta ini mengungkap keberadaan ratusan ribu galaksi dengan beragam karakteristik.
Jangkauan peta ini mencakup area langit seluas 0,54 derajat persegi, setara dengan tiga kali lipat luas Bulan jika dilihat dari Bumi. Dalam peta tersebut, terhimpun sekitar 800.000 galaksi, termasuk galaksi-galaksi purba yang terbentuk 13 miliar tahun lalu.
Pembuatan peta ini melibatkan 50 ilmuwan yang menghabiskan 255 jam untuk mengamati medan COSMOS, wilayah luar angkasa yang minim bintang dan awan. Penelitian ini juga mengkonfirmasi perkiraan usia alam semesta, yaitu sekitar 13,5 miliar tahun. Peta ini juga menampilkan galaksi dengan usia bervariasi, mulai dari 3 miliar hingga 10 miliar tahun.
"Sejak awal operasional teleskop, kami bertanya-tanya apakah data JWST ini akan menggoyahkan model kosmologi yang ada," ujar seorang profesor fisika dari University of California, Santa Barbara. JWST memungkinkan para peneliti melihat 10 kali lebih banyak galaksi dibandingkan sebelumnya. Bahkan, mereka berhasil mendeteksi tanda-tanda lubang hitam supermasif yang tak terdeteksi oleh teleskop Hubble.
Peta ini dapat diakses publik melalui tautan yang disediakan, memungkinkan astronom amatir dan masyarakat umum untuk menjelajahi citra NIRcam dan MIRI. Para astronom berharap peta ini akan menjadi referensi berharga selama bertahun-tahun.
Dengan adanya peta ini, para astronom dapat mempelajari karakteristik masing-masing galaksi, seperti ukuran, bentuk, dan kecerahan. Selain peta, telah diterbitkan pula makalah ilmiah yang berisi hasil penelitian terhadap galaksi-galaksi paling terang dan perkiraan sifat fisik galaksi. "Ini memberi kita banyak informasi tentang faktor-faktor yang memengaruhi evolusi galaksi," kata seorang astrofisikawan.