Cinta Laura, aktris dan tokoh publik, menunjukkan kepeduliannya terhadap aktivitas penambangan nikel yang terjadi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Unggahan video Cinta berisi kegelisahannya mengenai eksploitasi di wilayah yang dikenal sebagai "Last Paradise on Earth" itu menuai perhatian.
Pengalaman manis saat mengunjungi Papua pada tahun 2024 menjadi salah satu pemicu Cinta untuk bersuara. Kunjungan ke Jayapura dan Wamena memberikan kesan mendalam bagi bintang film "Devil on Top" ini.
Dalam berbagai kesempatan, Cinta menceritakan interaksinya dengan masyarakat Papua yang begitu tulus, baik, dan penuh cinta. Ia menyaksikan langsung bagaimana masyarakat adat mempertahankan tradisi leluhur mereka.
Melihat kemurnian dan keindahan Papua, Cinta Laura merasa tidak tega jika wilayah tersebut dieksploitasi. Ia menyuarakan keprihatinannya atas keserakahan oknum elite yang merugikan masyarakat kecil.
"Yang paling bikin aku emosi adalah keserakahan orang-orang, terutama orang-orang elite," ungkap Cinta. Ia menilai banyak orang yang tidak tahu kapan harus berhenti dan merasa cukup.
Cinta Laura menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan elite untuk memikirkan kesejahteraan serta hak-hak masyarakat Papua. Ia berharap budaya, adat, dan hubungan masyarakat dengan leluhur mereka tetap lestari, tidak hilang hanya karena merasa gaya hidup modern adalah yang paling benar.
