Jalur Gaza kembali mengalami pemadaman total internet dan jaringan telepon. Menurut laporan, hal ini disebabkan oleh serangan Israel yang menargetkan kabel serat optik terakhir yang masih berfungsi di wilayah tersebut. Pemutusan komunikasi ini terjadi di tengah meningkatnya pemboman dan krisis kelaparan yang melanda Gaza.
Pemerintah Palestina mengutuk tindakan ini, menyebutnya sebagai upaya Israel untuk mengisolasi Gaza dari dunia luar. Akibat pemadaman ini, warga Palestina kesulitan untuk melaporkan situasi terkini, termasuk serangan mematikan terhadap warga sipil yang mencari bantuan. Petugas penyelamat juga mengalami kendala dalam menemukan korban akibat terputusnya konektivitas.
Pemadaman komunikasi bukanlah hal baru di Gaza. Kejadian serupa telah berulang kali terjadi sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023. Konflik ini telah merenggut nyawa puluhan ribu warga Palestina, dengan ribuan lainnya diyakini masih terkubur di bawah reruntuhan.
Selain serangan militer, dunia internasional juga mengecam blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel di Gaza. Tindakan ini memperburuk penderitaan warga Palestina, menyebabkan kelaparan dan kematian anak-anak akibat kekurangan gizi.
Meskipun beberapa bantuan telah diizinkan masuk melalui PBB dan organisasi bantuan lainnya, distribusi bantuan sering terhambat oleh penembakan dan pembatasan oleh Israel. Laporan menunjukkan bahwa puluhan warga Palestina telah tewas dalam beberapa minggu terakhir ketika mencoba mendapatkan bantuan. Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dan tindakan Israel semakin meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya genosida.