Sebuah penemuan luar biasa menggemparkan dunia paleontologi! Profesor geologi dan mahasiswanya dari Rogers State University (RSU) berhasil menemukan fosil ammonit yang diperkirakan berumur lebih dari 300 juta tahun. Fosil kerang purba ini berasal dari periode Karboniferus, jauh sebelum era dinosaurus menguasai Bumi.
Keunikan fosil ini terletak pada kilauan warna-warninya yang menyerupai mutiara, mirip dengan batu permata ammolite dari Kanada. Kilauan iridesens yang memukau ini membuat para ahli terpukau.
"Kami telah melihat fosil serupa sebelumnya, namun kali ini, mahasiswa saya menemukan spesimen yang sangat besar dan berwarna-warni. Jelas ini adalah penemuan yang istimewa," ujar sang profesor.
Proses penemuan fosil ini membutuhkan ketelitian tinggi dalam menggali lapisan batuan purba. Tingkat pengawetan aragonit yang luar biasa pada fosil ini menjadi daya tarik tersendiri. Aragonit adalah mineral karbonat yang membentuk lapisan ‘mutiara’ pada fosil. Hanya beberapa lokasi di dunia yang memiliki kondisi geologi yang memungkinkan pengawetan aragonit pada fosil setua ini. Hal ini mengindikasikan kondisi lingkungan purba yang unik di lokasi penemuan.
Para ahli berharap temuan ini dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi ammonit, kelompok moluska laut purba yang merupakan kerabat jauh cumi-cumi dan gurita modern. Studi lebih lanjut juga diharapkan dapat mengungkap informasi berharga tentang kondisi lingkungan laut pada periode Karboniferus.
Profesor tersebut meyakini bahwa fosil yang ditemukannya adalah ammolite asli, meskipun ditemukan jauh dari wilayah yang kaya akan ammolite seperti Alberta, Kanada. Fosil ini terbuat dari mineral aragonit yang mempertahankan warna-warni karena struktur mikroskopisnya.
Setelah penemuan awal, tim peneliti kembali ke lokasi yang sama dan mengumpulkan sampel tambahan, termasuk fosil hiu dan invertebrata purba lainnya. Saat ini, mereka berencana untuk melakukan penelitian dan analisis lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang fosil-fosil tersebut. Rencananya, mereka akan mengumpulkan lebih banyak sampel dari situs tersebut, melakukan uji analisis, dan mempublikasikan hasil temuan mereka dalam jurnal ilmiah.