Vaksin TBC Bill Gates, Siti Fadilah Ingatkan Pemerintah Soal Jangka Panjang

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dan memikirkan dampak jangka panjang dari vaksin Tuberkulosis (TBC) yang sedang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation.

Dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Lembaga Kesehatan MUI, Siti Fadilah menyatakan bahwa meskipun uji coba vaksin diawasi secara ketat dari segi keamanan, namun efek jangka panjangnya masih belum diketahui. Ia menyampaikan kekhawatiran ini di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat pada Kamis, 12 Juni 2025.

"Keamanan jangka panjang tidak ada seorang pun yang tahu," tegasnya. Siti Fadilah menekankan bahwa baik masyarakat, BPOM, Menteri Kesehatan, hingga Presiden, tidak akan memiliki kepastian mengenai efek vaksin dalam 10 tahun mendatang setelah vaksinasi massal dilakukan.

Ia menjelaskan bahwa TBC adalah penyakit yang berkaitan erat dengan kemiskinan dan kondisi lingkungan yang buruk. Negara-negara maju dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya sudah berhasil memberantas TBC. Menurutnya, penanganan TBC membutuhkan kombinasi pengobatan medis (40%) dan perbaikan kondisi lingkungan serta gaya hidup (60%).

Siti Fadilah menyarankan pemerintah untuk lebih mengoptimalkan program-program Kementerian Kesehatan yang sudah ada, seperti RW siaga dan kelurahan siaga, yang dinilai efektif dalam pencegahan TBC.

"Ini kan cuma uji coba, mudah-mudahan setelah uji coba, tidak membuat Indonesia tidak divaksin semua," harapnya, mengisyaratkan agar pemerintah tidak terburu-buru melakukan vaksinasi massal setelah uji coba selesai.

Diskusi yang bertajuk "Tabayyun Vaksin dalam Perspektif Kesehatan Syariah" ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas, Ketua MUI Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup KH Sodikun, serta para pakar kesehatan seperti Prof. Tjandra Yoga Adhitama dan Prof. Erlina Burhan.

Scroll to Top