Batuk, pilek, dan demam seringkali dianggap sebagai penyakit ringan pada anak. Namun, orang tua perlu lebih waspada karena gejala-gejala tersebut bisa menjadi indikasi awal pneumonia, infeksi paru-paru yang serius.
Penting bagi orang tua untuk memahami kondisi anak saat mereka mengalami gejala-gejala tersebut. Apakah hanya flu biasa atau justru tanda-tanda penyakit yang lebih berat?
Salah satu cara sederhana untuk membedakannya adalah dengan memeriksa dada anak. Perhatikan apakah ada tanda-tanda kesulitan bernapas, seperti tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas. Kondisi ini disebut retraksi, yang menandakan anak kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup.
Retraksi terjadi ketika otot-otot di antara tulang rusuk, di bawah tulang dada, atau di atas tulang selangka tertarik ke dalam saat anak bernapas. Ini adalah tanda bahwa tubuh anak bekerja ekstra keras untuk bernapas.
Jika anak mengalami demam, batuk, dan sesak napas yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Pemeriksaan dini penting untuk mengetahui penyebab pasti keluhan dan mencegah kondisi yang lebih serius seperti pneumonia.
Tanda-Tanda Pneumonia Pada Anak yang Perlu Diwaspadai:
Berikut adalah beberapa tanda awal pneumonia pada anak yang perlu dikenali:
- Kesulitan bernapas, seperti napas cepat atau terasa sesak.
- Napas dengan tarikan dinding dada ke dalam (retraksi).
- Tampak lemas dan tidak nafsu makan atau minum.
- Perubahan warna pada bibir dan kuku menjadi kebiruan (sianosis).
- Demam yang tidak kunjung turun selama lebih dari 3 hari.
- Sering mengantuk.
Langkah Awal yang Bisa Dilakukan Orang Tua:
- Pantau gejala anak dengan seksama.
- Berikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
- Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.
- Segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
- Pertimbangkan vaksinasi pneumonia untuk mencegah infeksi.