Konflik Memanas: Israel Serang Iran, Netanyahu Dikabarkan Mengungsi ke Athena?

Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih. Israel melancarkan serangan besar ke Iran pada Jumat (13/6/2025). Serangan balasan langsung terjadi, Iran menembakkan rudal ke Yerusalem dan Tel Aviv.

Serangan Israel menyasar kota-kota penting Iran, termasuk Teheran dan Natanz. Beberapa pejabat tinggi militer Iran dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan meninggalkan negaranya dan mengungsi ke Yunani.

Beberapa media Israel melaporkan bahwa Netanyahu telah diterbangkan ke lokasi rahasia dan mendarat di Athena.

Iran mengonfirmasi bahwa sejumlah pejabat militernya tewas dalam serangan Israel. Di antara yang tewas adalah Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri; Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami; serta Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia, Mayor Jenderal Gholamali Rashid. Iran menyatakan akan membalas serangan ini.

Pesawat kepresidenan Israel, "Wing of Zion," sebelumnya digunakan untuk membawa Duta Besar Israel untuk Yunani, Noam Katz, sebagai satu-satunya penumpang setelah penerbangan komersial dari dan ke Bandara Tel Aviv ditangguhkan.

Pesawat tersebut tercatat di wilayah udara yang dikendalikan Yunani. Dalam keadaan darurat, perjanjian kerjasama militer antara Yunani dan Israel memungkinkan relokasi pesawat kedua negara ke bandara militer masing-masing.

Keberadaan pesawat Netanyahu di Yunani menimbulkan berbagai spekulasi:

1. Sebagai Langkah Pencegahan

Pesawat kepresidenan mungkin dipindahkan ke Athena untuk menghindari potensi serangan balasan Iran.

2. Netanyahu Ikut Mengungsi

Netanyahu mungkin berada di Athena sebagai tindakan pengamanan atau karena informasi intelijen tentang ancaman langsung terhadap dirinya.

3. Athena Sebagai Lokasi Netral

Yunani dianggap sebagai tempat aman dan netral untuk pertemuan darurat antara pejabat tinggi Israel dan Amerika Serikat.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari kantor Netanyahu mengenai keberadaannya atau rencana Israel selanjutnya.

Scroll to Top