Gaza Terputus dari Informasi: Akses Internet Hilang, Bantuan Terhambat

Gaza menghadapi situasi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat hilangnya akses internet. Kondisi ini, menurut laporan PBB, menghambat kemampuan warga untuk menerima peringatan militer dari Israel mengenai zona berbahaya. Peta yang diunggah militer Israel, yang menandai area pertempuran di Gaza, menjadi tidak berguna bagi warga yang tidak memiliki koneksi internet.

Pemutusan kabel serat optik yang melayani wilayah tengah dan selatan Gaza telah terjadi sejak Kamis lalu akibat pertempuran yang intensif. PBB mendesak pemulihan koneksi segera, namun upaya perbaikan terhambat. Lebih dari 20 permohonan dari mitra kemanusiaan untuk melakukan perbaikan ditolak oleh otoritas Israel sejak April.

Tidak hanya itu, otoritas Israel juga terus menolak banyak pergerakan bantuan kemanusiaan yang bertujuan membantu penduduk Gaza. Akibatnya, mitra kemanusiaan kesulitan berkomunikasi dan berkoordinasi dalam kegiatan tanggap darurat. Warga yang membutuhkan bantuan menjadi terisolasi dan kehilangan informasi penting untuk mengakses dukungan dan layanan darurat.

Selain masalah konektivitas, Gaza juga menghadapi krisis bahan bakar yang telah berlangsung selama lebih dari 100 hari. Bahan bakar sangat penting untuk menjaga layanan esensial seperti unit perawatan intensif, layanan kesehatan, air, dan sanitasi. Bahan bakar juga dibutuhkan untuk mengoperasikan generator yang menggerakkan peralatan telekomunikasi.

Situasi semakin diperparah dengan insiden kekerasan yang menimpa warga sipil yang sedang mencari bantuan pangan. Warga menjadi korban penembakan oleh pasukan Israel, tertabrak truk, atau bahkan ditikam saat mencoba mendapatkan makanan. Konvoi PBB yang membawa bantuan kemanusiaan juga dicegat oleh kelompok bersenjata Palestina, membahayakan staf dan sopir.

Upaya PBB untuk mengoordinasikan gerakan bantuan juga mengalami banyak kendala. Banyak misi gagal karena hambatan atau alasan keamanan dan logistik.

Pejabat PBB mengecam tindakan membunuh dan melukai warga sipil yang kelaparan serta petugas kemanusiaan yang menyalurkan bantuan sebagai pelanggaran serius. Dilaporkan bahwa pasukan Israel menembaki warga yang sedang mencari makanan, terutama di sekitar pusat distribusi baru Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). GHF juga melaporkan bahwa beberapa warga Palestina yang terlibat dalam distribusi makanan di pusat bantuan mereka menjadi korban tewas, luka-luka, atau ditangkap oleh Hamas.

PBB menekankan bahwa tanpa akses segera dan dalam skala besar ke sarana dasar untuk bertahan hidup, Gaza berisiko terjerumus ke dalam kelaparan, kekacauan lebih lanjut, dan hilangnya lebih banyak nyawa. Bantuan kemanusiaan harus diizinkan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan tanpa hambatan dan kekerasan.

Scroll to Top