Ivan Gunawan Bagikan Pengalaman Spiritual Mendalam Usai Ibadah Haji

Perancang busana ternama, Ivan Gunawan, baru-baru ini kembali dari Tanah Suci setelah menunaikan ibadah haji. Ia membagikan cerita tentang perjalanan spiritual yang penuh makna dan pelajaran hidup.

Dengan rasa syukur yang mendalam, Ivan mengungkapkan bahwa perjalanan hajinya adalah anugerah dari Allah SWT. Persiapan yang singkat tidak menghalanginya untuk merasakan pengalaman yang luar biasa.

"Ini benar-benar perjalanan jalur langit yang Allah kasih," ujarnya. Setiap momen, mulai dari wukuf di Arafah hingga tawaf di Masjidil Haram, dijalani dengan penuh kekhusyukan.

Meski sempat dilanda kekhawatiran karena ini adalah pengalaman pertamanya, Ivan merasakan ketenangan yang luar biasa selama menjalankan ibadah. Momen wukuf di Arafah menjadi salah satu yang paling mengesankan baginya.

"Saat wukuf, doa kita itu tidak keburu habis sampai matahari terbenam. Itu rasanya nyes sekali," kenangnya, sambil menceritakan bagaimana ia langsung menelepon ibunya dan menangis karena terharu.

Pria kelahiran 31 Desember 1981 ini menekankan pentingnya persiapan fisik yang prima sebelum berangkat haji. Menurutnya, ibadah haji membutuhkan stamina yang kuat karena banyaknya aktivitas berjalan kaki dan waktu istirahat yang terbatas.

Persiapan yang dilakukan Ivan terbilang cukup sederhana. Ia hanya membawa koper berisi pakaian secukupnya dan titipan doa dari keluarga serta teman-temannya. "Yang banyak aku bawa titipan doa di WhatsApp, aku itu amanah dan harus aku bacain," katanya.

Mandiri Selama 13 Hari di Tanah Suci

Ivan Gunawan menjalani ibadah haji selama 13 hari tanpa didampingi asisten. Pengalaman ini membuatnya lebih mandiri dan mengenal karakter dirinya sendiri.

"Ini perjalanan pertama aku tanpa asisten. Jadi, benar-benar mandiri dan mempersiapkan semuanya sendiri," ungkapnya.

Awalnya, Ivan dijadwalkan pulang pada 13 Juni, namun ia memutuskan untuk kembali lebih awal karena semua rangkaian ibadah telah selesai ditunaikan.

Uniknya, ia membawa 13 baju untuk setiap hari selama di Tanah Suci, namun tidak satu pun yang dibawa pulang. Semua bajunya ditinggalkan dan diberikan kepada orang-orang yang memiliki ukuran tubuh yang sama dengannya.

"Pas pulang bajunya tidak ada yang aku bawa, aku tinggalin di sana. Aku kasih ke orang yang punya badan sama seperti aku," ceritanya.

Usai menunaikan rukun Islam yang kelima, Ivan berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan istiqomah dalam beribadah. Ia menyadari bahwa menjadi lebih baik adalah sebuah perjuangan yang harus terus diupayakan.

"Semoga Allah kasih rezeki setiap tahun bisa berangkat haji, insya Allah," harapnya.

Menurutnya, ibadah harus datang dari hati, bukan karena pengaruh orang lain. Setiap umat harus menjalankan keimanannya dengan sepenuh hati.

"Kalau proses keimanan memang semuanya berangkat dari hati," tegasnya.

Menutup perbincangan, Ivan membocorkan proyek terbarunya, yaitu instalasi bertajuk Love, Hope & Humanity di Margo City, Depok, yang akan dibuka pada 20 Juni 2025.

Melalui brand hijab miliknya, Mandjha, Ivan membuat 18 seri hijab edisi Palestina. Seluruh keuntungan penjualan akan disalurkan melalui BAZNAS untuk membantu warga Palestina.

Scroll to Top