Ekonomi Indonesia dalam Sorotan: APINDO Beri Lampu Kuning

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 mencuri perhatian. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memberikan sinyal waspada, mengindikasikan kondisi ekonomi yang perlu dicermati. Angka pertumbuhan yang tercatat sebesar 4,87% dinilai belum mencapai target yang diharapkan, menjadi perhatian serius bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas.

Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani, menekankan bahwa angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga menjadi alarm bagi semua pihak. Dalam perekonomian modern yang saling terhubung, penurunan ini berpotensi memberikan dampak yang luas.

Tekanan global, seperti ketidakpastian geopolitik, pergeseran pola konsumsi masyarakat, dan melemahnya daya beli, menjadi faktor yang memengaruhi kondisi ini. Lebih lanjut, sektor ketenagakerjaan juga menunjukkan tanda-tanda kerentanan. Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat lebih dari 40 ribu pekerja mengajukan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dalam tiga bulan pertama. Sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, dan elektronik menjadi yang paling terdampak.

APINDO menekankan perlunya perubahan strategi. Kondisi ini menuntut refleksi dan penyusunan langkah-langkah adaptif yang baru. Pendekatan dan mentalitas baru diperlukan, dengan menempatkan kewirausahaan sebagai elemen penting dalam menghadapi tantangan.

Scroll to Top