Anyang-anyangan, istilah yang sering kita dengar, ternyata bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius. Kondisi ini, yang secara medis dikenal sebagai disuria, ditandai dengan rasa tidak nyaman dan nyeri saat buang air kecil. Sensasi panas, perih, atau gatal sering menyertai saat dan setelah berkemih.
Dokter menekankan bahwa anyang-anyangan jangan diabaikan, karena bisa menjadi gejala awal batu ginjal. Data menunjukkan peningkatan kasus batu ginjal dari tahun ke tahun.
Penyakit batu saluran kemih terjadi akibat urine yang tidak lancar sehingga mineral mengendap dan mengeras membentuk kristal. Selain infeksi kandung kemih, dehidrasi kronis, kekurangan vitamin A atau B, serta konsumsi makanan tinggi lemak, gula, atau garam juga dapat memicu kondisi ini.
Gejala batu ginjal bervariasi, mulai dari tanpa gejala, nyeri pinggang ringan hingga berat, anyang-anyangan, urine berdarah, sering buang air kecil, sulit mengosongkan kandung kemih, nyeri di atas tulang kemaluan, hingga tidak bisa buang air kecil sama sekali. Demam atau tanda gagal ginjal juga bisa menyertai, tergantung lokasi batu.
Penanganan batu saluran kemih bergantung pada lokasi, ukuran, komposisi batu, dan gejala pasien. Batu kecil mungkin bisa keluar dengan sendirinya dengan bantuan obat-obatan. Namun, batu yang lebih besar dan disertai gejala klinis memerlukan tindakan medis lebih lanjut di rumah sakit.
Jika dibiarkan, batu ginjal bisa memicu komplikasi serius seperti penurunan fungsi ginjal hingga gagal ginjal. Penyakit ini juga memiliki risiko tinggi menjadi komplikasi ginjal. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekan anyang-anyangan dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalaminya.