Perubahan strategi di tubuh PBSI! Siti Fadia Silva Ramadhanti akan memfokuskan diri pada nomor ganda putri. Keputusan ini berdampak pada Dejan Ferdinansyah yang akan segera dicarikan partner baru untuk ganda campuran.
Eng Hian, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, mengungkapkan alasan di balik keputusan ini adalah evaluasi performa Fadia selama enam bulan terakhir saat bermain di dua sektor sekaligus. Pertimbangan matang diambil demi hasil yang lebih optimal.
"Setelah evaluasi performa Fadia yang bermain rangkap selama enam bulan, kami memutuskan Fadia akan fokus bermain di ganda putri," ujar Eng Hian. "Sementara, Dejan Ferdinansyah akan dipasangkan dengan pemain lain yang fokus di ganda campuran agar latihan lebih efektif."
Isu ini sudah mengemuka saat Indonesia Open 2025 lalu. Kala itu, Karel Mainaky, Pelatih Ganda Putri Pelatnas, mengindikasikan Fadia belum mampu memaksimalkan potensinya di kedua nomor. Hasil di Indonesia Open 2025 pun membuktikan hal tersebut. Fadia tersingkir di babak awal baik di ganda campuran maupun ganda putri.
"Jika dilihat hasilnya, mungkin lebih baik fokus di satu nomor. Tapi nomornya yang mana, akan kami diskusikan lebih lanjut," ungkap Karel saat itu.
Senada dengan Karel, Rionny Mainaky, Pelatih Ganda Campuran, juga berpendapat program rangkap Fadia belum berjalan maksimal. "Setelah Indonesia Open 2025, mungkin Fadia akan lebih fokus ke ganda putri. Untuk lanjut rangkap sepertinya sulit, apalagi mereka sudah bermain di level Super 750 ke atas," jelas Rionny.
Fadia memang mulai bermain rangkap di musim kompetisi 2025, dipasangkan dengan Lanny di ganda putri dan Dejan di ganda campuran. Awalnya, hasil yang diraih cukup menjanjikan, dengan meraih gelar juara ganda putri dan runner-up ganda campuran di Thailand Masters. Namun, setelah itu, performanya kurang memuaskan dan sering tersingkir di babak awal turnamen selanjutnya.