Serangan Jantung Saat Tidur: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Serangan jantung adalah kondisi serius yang bisa terjadi kapan saja, bahkan saat kita terlelap. Banyak orang khawatir tentang kemungkinan mengalami serangan jantung saat tidur, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Meskipun tubuh terlihat beristirahat saat tidur, organ-organ penting, termasuk jantung, tetap bekerja.

Tekanan darah dan detak jantung biasanya melambat saat tidur. Namun, kondisi tertentu justru dapat membebani jantung secara berlebihan.

"Masalah seperti penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, atau gangguan irama jantung dapat meningkatkan risiko serangan jantung saat tidur," kata seorang ahli kardiologi.

Gangguan tidur seperti sleep apnea, yang menyebabkan pernapasan terhenti sementara saat tidur, juga dapat menambah beban pada jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung saat tidur bukanlah kejadian langka. Kondisi ini sering kali dipicu oleh masalah medis yang mendasarinya, gaya hidup yang tidak sehat, atau masalah jantung yang belum terdiagnosis.

Mengenali Tanda-Tanda Serangan Jantung Saat Tidur

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, biasanya akibat penumpukan plak di arteri koroner. Gejala serangan jantung saat tidur sering kali tidak disadari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tandanya:

  • Keringat dingin tanpa alasan yang jelas: Keringat berlebihan saat tidur bisa menjadi tanda bahwa aliran darah ke jantung terganggu.
  • Nyeri atau tekanan di dada: Rasa berat, tertekan, atau nyeri di dada yang terus-menerus, bahkan saat berbaring, bisa menjadi gejala serangan jantung.
  • Sesak napas: Tiba-tiba terbangun karena kesulitan bernapas bisa jadi pertanda jantung sedang mengalami tekanan.
  • Kelelahan ekstrem: Bangun tidur tetapi masih merasa sangat lelah? Ini bisa menjadi gejala halus dari masalah jantung.
  • Rasa cemas atau gelisah saat bangun tidur: Perasaan tidak nyaman yang muncul tiba-tiba di malam hari juga patut diwaspadai, terutama jika disertai gejala lain.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, jangan menunda untuk mencari bantuan medis. Tindakan cepat dapat mencegah kerusakan yang lebih parah.

Penting juga untuk memperhatikan pola berulang dari gejala-gejala tersebut. Jika gejala muncul lebih dari sekali atau dalam kombinasi, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Scroll to Top