Erick Thohir Genjot Perubahan Timnas Indonesia: Kekalahan dari Jepang Jadi Momentum

Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi cambuk bagi PSSI. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan percepatan pembangunan sistem pencarian bakat (scouting) sebagai fondasi utama untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Setelah kekalahan 0-6, Erick Thohir langsung bergerak cepat. Ia menargetkan sistem scouting sudah berjalan efektif dalam tiga bulan ke depan. Langkah ini dianggap krusial untuk menemukan dan mengembangkan pemain muda potensial sejak usia dini.

Simon Tahamata, yang ditunjuk sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia sejak Mei, akan menjadi ujung tombak dalam implementasi sistem ini. Erick Thohir memastikan bahwa Tahamata tidak akan bekerja sendirian. Ia akan berkolaborasi erat dengan pelatih timnas dari berbagai kelompok usia, mulai dari timnas senior hingga U-17. Integrasi ini penting untuk memastikan kesinambungan pembinaan pemain.

Erick Thohir berharap sistem scouting ini mampu menjaring talenta-talenta terbaik dari seluruh pelosok Indonesia, dari usia dini hingga senior. Pengalaman Simon Tahamata sebagai mantan pemain Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembinaan pemain di Indonesia. Dengan latar belakang multikultural dan keahlian dalam pengembangan bakat muda, Tahamata diharapkan mampu mencetak generasi baru pemain yang kompetitif di level tertinggi.

Kekalahan dari Jepang bukan hanya sekadar hasil akhir, tetapi juga peringatan bahwa Indonesia perlu memperkuat fondasi pembinaan pemain sejak dini. PSSI berharap, dengan sistem scouting nasional yang dipimpin oleh Simon Tahamata, akan lebih banyak talenta potensial yang ditemukan dan siap memperkuat Timnas Indonesia secara berkelanjutan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Scroll to Top