Jakarta – Iran memberikan peringatan keras akan meningkatkan eskalasi serangannya terhadap Israel jika negara tersebut tidak menghentikan peperangan yang sedang berlangsung.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa operasi ofensif mereka akan berlanjut dengan kekuatan dan jangkauan yang lebih besar jika agresi Israel berlanjut. IRGC menambahkan bahwa target serangan mereka akan mencakup fasilitas produksi bahan bakar jet tempur dan pusat pasokan energi Israel, menggunakan sejumlah besar pesawat nirawak dan rudal.
Seorang pejabat keamanan senior Iran mengungkapkan bahwa Teheran sedang bersiap untuk memperpanjang konfrontasi dengan Israel, menyatakan bahwa Iran akan menjadi pihak yang menentukan akhir dari konflik ini dan menganggap perang ini sebagai "perang Netanyahu" yang akan berujung pada kehancuran Israel. Pejabat tersebut juga menyinggung peran Presiden AS dalam membantu Israel.
Konflik terbaru antara Israel dan Iran meletus pada Jumat (13/6), dengan laporan serangan udara Israel di dekat Teheran. Israel dikabarkan telah menyiapkan rencana untuk serangan besar-besaran ke Iran.
Pada Minggu (15/6), Israel menyerang markas Kementerian Pertahanan Iran di Teheran, menyebabkan kerusakan kecil pada salah satu gedung. Sementara itu, serangan Iran pada Sabtu (14/6) malam menyebabkan kematian dua orang di Distrik Utara Israel, dengan tim pemadam kebakaran dan penyelamat masih beroperasi di lokasi pada Minggu pagi.