Kota Banjar Sabet Penghargaan Nasional Atas Sistem Surveilans Kesehatan Unggul

Pemerintah Kota Banjar meraih apresiasi tertinggi dari Kementerian Kesehatan RI atas keberhasilan luar biasa dalam menjalankan sistem surveilans kesehatan sepanjang tahun 2024. Penghargaan bergengsi ini diberikan pada tahun 2025 sebagai bentuk pengakuan atas capaian Pemkot Banjar dalam memenuhi standar global untuk Non-Polio Acute Flaccid Paralysis (NPAFP) Rate serta Discarded Rate untuk penyakit campak dan rubela.

Prestasi ini menjadikan Kota Banjar sebagai contoh teladan dalam upaya pengawasan penyakit menular di tingkat nasional.

Berdasarkan data kinerja yang dirilis, Kota Banjar mencatatkan NPAFP Rate ≥3 per 100.000 penduduk usia di bawah 15 tahun. Angka ini melampaui standar ketat yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membuktikan efektivitas sistem surveilans dalam mendeteksi kasus lumpuh layuh akut non-polio.

Selain itu, Discarded Rate untuk kasus ruam akut yang dicurigai sebagai campak/rubela mencapai ≥2 per 100.000 penduduk. Tingginya angka kasus yang berhasil dipastikan negatif melalui proses investigasi dan pengujian laboratorium menegaskan keandalan sistem deteksi dini serta respons cepat yang dimiliki tim kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan tingkat kekebalan masyarakat yang sangat baik. Tingginya hasil negatif pada tes spesimen yang mencurigai campak, rubela, dan AFP, dengan tingkat positif yang sangat rendah, menunjukkan imunitas warga terhadap antigen tersebut telah terbangun secara optimal. Sistem pencatatan yang akurat dan kewaspadaan yang tinggi dari tenaga kesehatan menjadi kunci utama kesuksesan ini.

Dinas Kesehatan Kota Banjar menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga medis, petugas surveilans, dan masyarakat atas partisipasi aktif mereka. Komitmen kolektif untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, menjadi fondasi keberhasilan ini. Surveilans akan terus diperkuat sebagai lini pertahanan utama dalam mendeteksi dini potensi wabah.

Angka statistik ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bukti nyata kesiapan sistem kesehatan daerah dalam mencegah potensi krisis penyakit menular. Penghargaan ini memacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara berkelanjutan.

Kementerian Kesehatan mengapresiasi konsistensi Kota Banjar dalam menerapkan prinsip ketepatan, kecepatan, dan ketelitian dalam pelaporan sebagai standar emas. Prestasi ini semakin memperkuat posisi Kota Banjar sebagai daerah rujukan dalam hal surveilans penyakit menular di tingkat nasional.

Scroll to Top