Kesehatan Astronot: NASA Intensif Teliti Mata dan Otak di Luar Angkasa

JAKARTA – Kesehatan para penjelajah antariksa menjadi fokus utama dalam setiap misi. NASA, sebagai garda depan eksplorasi luar angkasa, terus melakukan penelitian mendalam untuk memahami dampak lingkungan ekstrem ini terhadap tubuh manusia.

Sejak 14 April, para anggota Ekspedisi 72 di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadi subjek penelitian intensif terkait kesehatan mata mereka. Tujuannya adalah untuk mengungkap efek jangka panjang tinggal di lingkungan antariksa, yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Penelitian ini merupakan bagian integral dari studi CIPHER, sebuah inisiatif komprehensif yang mencakup 14 investigasi penelitian manusia. Studi CIPHER berfokus pada berbagai aspek kesehatan, mulai dari kondisi fisik hingga kondisi psikologis astronot yang menghabiskan waktu lama di luar Bumi.

"Misi ke Bulan dan Mars di masa depan akan meningkatkan risiko masalah penglihatan dan perubahan struktur mata pada astronot. Ini disebabkan oleh paparan gravitasi mikro dalam waktu yang lebih lama," ungkap NASA.

Dalam studi CIPHER, para kru Ekspedisi 72 tidak hanya memantau kesehatan mata mereka, tetapi juga aktivitas otak. Mereka berusaha mengukur dan memahami perubahan yang terjadi pada otak dan struktur mata seiring bertambahnya durasi tinggal di ISS.

Anne McClain, seorang Insinyur Penerbangan NASA, memainkan peran penting dalam studi ini. Ia memimpin penelitian yang mengamati respons retina Insinyur Penerbangan NASA Jonny Kim terhadap rangsangan cahaya. Pengamatan dilakukan menggunakan elektroda dan obat tetes mata khusus.

Penelitian ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. NASA berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana lingkungan luar angkasa memengaruhi kesehatan manusia.

"Para ilmuwan akan memanfaatkan data yang diperoleh dari penelitian ini untuk memahami adaptasi tubuh manusia terhadap penerbangan luar angkasa. Informasi ini akan digunakan untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan yang efektif," jelas NASA.

Scroll to Top