Rahasia Dibalik Kekuatan Iran: Setad, Kerajaan Bisnis Tersembunyi Ali Khamenei?

Di tengah konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel, muncul pertanyaan mendasar: dari mana Iran mendapatkan sumber daya untuk mendanai militernya dan menjaga eksistensinya sebagai sebuah negara? Sementara Israel dikenal luas menerima bantuan keuangan dari sekutu-sekutunya, khususnya Amerika Serikat, sumber kekayaan Iran seringkali menjadi misteri.

Sebuah laporan investigasi mengungkap bahwa di balik layar, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengendalikan sebuah kerajaan bisnis raksasa bernama Setad. Organisasi ini, beroperasi secara senyap dan rahasia, diperkirakan memiliki aset mencapai US$95 miliar atau sekitar Rp1.530 triliun.

Setad didirikan berdasarkan wasiat Ayatollah Khomeini, pemimpin pertama Iran, sebelum wafat pada tahun 1989. Tujuannya adalah mengelola properti dan mengalihkan keuntungan untuk membantu masyarakat miskin dan veteran perang. Awalnya, Setad memang beroperasi sesuai dengan tujuan mulia tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, di bawah kepemimpinan Ali Khamenei, Setad bertransformasi menjadi konglomerat bisnis yang menggurita. Organisasi ini tidak lagi hanya fokus pada kegiatan filantropi, tetapi juga aktif mencari keuntungan melalui berbagai investasi. Bisnisnya pun meluas, mencakup kepemilikan perusahaan dan aset di berbagai sektor.

Setad memiliki investasi di hampir setiap sektor industri Iran, termasuk keuangan, minyak, telekomunikasi, produksi pil KB, hingga peternakan burung unta. Organisasi ini berperan penting dalam menciptakan konglomerat-konglomerat baru di Iran.

Meskipun demikian, Setad beroperasi tanpa pengawasan yang jelas, sehingga tidak ada yang tahu pasti ke mana aliran keuntungan organisasi tersebut bermuara. Ketidakjelasan ini memunculkan spekulasi tentang kemungkinan pemanfaatan Setad untuk kepentingan pribadi.

Tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa Khamenei memperkaya diri sendiri melalui Setad. Namun, organisasi ini telah memberdayakan Khamenei dan memberikan kekuatan ekonomi yang signifikan untuk menopang kekuasaannya selama 35 tahun. Berdasarkan laporan ini, otoritas AS bahkan sempat menyebut Khamenei memiliki kekayaan mencapai US$200 miliar atau Rp3.000 triliun.

Pemerintah Iran membantah semua tuduhan tersebut, menegaskan bahwa Setad beroperasi untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk keuntungan pribadi. Pada tahun 2014, media lokal melaporkan bahwa Setad mengalihkan 90% keuntungannya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, yang terbukti berhasil.

Terlepas dari kontroversi dan klaim yang saling bertentangan, keberadaan Setad sebagai mesin penghasil uang yang bergerak secara senyap dan rahasia tidak dapat disangkal. Organisasi ini telah menjadi kekuatan ekonomi yang menopang kekuasaan Khamenei dan memberikan Iran sumber daya yang signifikan untuk menghadapi tantangan internal dan eksternal.

Scroll to Top