Conor Tracey, seorang pria biasa dengan pekerjaan yang luar biasa. Lebih dari 40 jam seminggu dihabiskannya di sebuah gudang farmasi hewan raksasa di Auckland, Selandia Baru. Namun, di balik seragam kerja, tersembunyi identitas lain yang jauh berbeda.
Tracey memulai karirnya sebagai seorang pengemas paruh waktu. Berkat kerja keras dan dedikasinya, kini ia menjadi orang kepercayaan mandor di tempatnya bekerja. Akan tetapi, begitu jam kerja usai, ia bertransformasi menjadi penjaga gawang andalan Auckland City FC, sebuah klub amatir yang berbasis di kota yang sama.
Dan inilah keajaiban itu: Bersama timnya, Tracey akan terbang ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen yang digadang-gadang sebagai kompetisi klub sepak bola paling prestisius dan menggiurkan dari segi finansial ini akan menjadi panggung bagi para raksasa lapangan hijau.
Auckland City FC, sebagai wakil Oseania yang seringkali terlupakan, berhasil menorehkan sejarah. Mereka adalah satu-satunya tim amatir yang sukses menembus turnamen akbar ini. Sebuah tantangan besar menanti, karena mereka akan tergabung dalam Grup C bersama klub-klub elit seperti Bayern Munchen, Boca Juniors, dan Benfica. Kisah Conor Tracey, dari gudang farmasi hingga panggung dunia, adalah inspirasi bagi semua orang.