Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, memiliki ambisi besar untuk meniadakan penyakit HIV/AIDS di wilayahnya pada tahun 2030. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jayawijaya tengah gencar meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan (nakes) dalam menangani virus mematikan tersebut sebagai langkah strategis mencapai target ambisius ini.
Menurut Dinkes, pemahaman mendalam mengenai penanganan HIV/AIDS bagi para nakes adalah kunci. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi penting kepada masyarakat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran dan mendorong pencegahan infeksi HIV/AIDS sejak dini.
Fokus utama adalah mengubah perilaku masyarakat. Dinkes menekankan bahwa infeksi HIV/AIDS seringkali berakar dari perilaku yang kurang sehat. Dengan menanamkan pola pikir positif, diharapkan perilaku masyarakat akan berubah menjadi lebih baik dan protektif.
Data terkini menunjukkan bahwa penyebaran HIV/AIDS di Jayawijaya stabil, dengan 5.730 kasus tercatat pada tahun 2024. Meskipun demikian, Dinkes tidak berpuas diri. Stabilitas ini dianggap sebagai indikasi positif bahwa pemahaman dan perilaku masyarakat semakin membaik.
Sesuai dengan program nasional, provinsi, dan kabupaten, Jayawijaya berkomitmen untuk mencapai target bebas HIV/AIDS pada tahun 2030. Dinkes menyadari bahwa upaya ini memerlukan kolaborasi yang kuat dengan berbagai sektor dan dukungan penuh dari masyarakat. Kemitraan dengan semua elemen masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan HIV/AIDS di Jayawijaya.