Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar dalam memerangi kanker serviks dengan memperluas program vaksinasi HPV secara gratis. Mulai tahun 2027, perempuan berusia 20 tahun ke atas akan mendapatkan akses vaksin HPV, upaya ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menekan angka kematian akibat penyakit mematikan ini.
Saat ini, fokus utama adalah menuntaskan vaksinasi HPV untuk anak perempuan dan laki-laki usia 11-12 tahun (kelas 5 dan 6 SD), serta remaja perempuan usia 15 tahun. Target ambisius ditetapkan: cakupan vaksinasi 90% pada anak perempuan usia 15 tahun pada tahun 2030.
Vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok usia muda karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih responsif, menghasilkan antibodi yang lebih kuat dan memberikan perlindungan maksimal sebelum terpapar virus HPV.
Program imunisasi HPV telah berjalan secara bertahap sejak 2016, dimulai di beberapa kota/kabupaten termasuk DKI Jakarta. Pada tahun 2023, program ini diperluas secara nasional melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Tahun 2025, pemerintah akan memberikan satu dosis vaksin HPV kepada anak-anak kelas 5 dan 6 SD, serta melaksanakan Program Imunisasi Kejar bagi remaja usia 15 tahun (kelas 3 SMP) yang belum divaksin. Program ini khusus ditujukan bagi mereka yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya.
Perluasan program ini ke kelompok usia dewasa (perempuan 20 tahun ke atas) pada tahun 2027 merupakan langkah krusial. Dengan memperluas cakupan imunisasi secara bertahap, dari anak-anak dan remaja hingga perempuan dewasa muda, pemerintah berharap dapat mengurangi secara signifikan insiden dan kematian akibat kanker serviks.
Data menunjukkan kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan perempuan Indonesia. Pada tahun 2022, tercatat 36.964 kasus dengan 20.708 kematian. Kanker ini merupakan kanker kedua yang paling sering menyerang perempuan di Indonesia, dengan rata-rata 56 kematian setiap hari.
Vaksin HPV bertujuan untuk mencegah infeksi human papillomavirus, terutama tipe berisiko tinggi seperti HPV 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia. Vaksin ini juga melindungi dari kanker lain yang disebabkan oleh HPV, seperti kanker vagina, vulva, penis, anus, serta kanker di mulut, tenggorokan, dan kepala-leher.
Vaksinasi sangat dianjurkan sebelum seseorang aktif secara seksual, karena efektivitasnya jauh lebih tinggi sebelum terpapar virus HPV. Sebagian besar individu yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV setidaknya sekali dalam hidup mereka.