Sierra Leone menjadi sorotan dunia akibat peningkatan drastis kasus mpox pada tahun 2025. Dalam minggu pertama Mei, terjadi lonjakan kasus hingga 61%, dengan kasus terduga naik 71%. Negara kecil di Afrika Barat ini menyumbang sekitar separuh dari total kasus mpox yang terkonfirmasi di seluruh benua Afrika.
Kenaikan tajam ini menggambarkan betapa cepatnya mpox dapat menyebar, tanpa memandang batas geografis, gender, atau usia. Di tengah ancaman wabah, Sierra Leone berupaya keras melakukan pencegahan dan penanganan mpox, bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menekan penyebaran virus.
Peningkatan Kasus Mpox di Sierra Leone
Sejak kasus pertama terdeteksi pada 2022, Sierra Leone mengalami peningkatan jumlah kasus mpox yang signifikan. Pada Mei 2025, kasus di negara ini melonjak 61%, dengan peningkatan kasus terduga sebanyak 71%. Dengan perkiraan lebih dari 11.000 orang terinfeksi, Sierra Leone kini menjadi pusat wabah mpox yang sangat mengkhawatirkan.
Situasi yang memburuk ini mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan status darurat mpox. Virus ini, yang telah menyebar ke lebih dari 100 negara, kini menular dengan cepat dan mempengaruhi berbagai kalangan, tidak lagi terbatas pada komunitas LGBTQ seperti sebelumnya.
Gejala Mpox yang Perlu Diwaspadai
Gejala mpox umumnya diawali dengan demam, sakit kepala, dan nyeri otot, diikuti pembengkakan kelenjar getah bening serta munculnya ruam atau lesi. Beberapa ciri khas mpox yang harus diwaspadai meliputi:
- Demam tinggi, disertai rasa lelah, sakit punggung, dan nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya di leher, ketiak, atau selangkangan
- Lesi atau ruam, dimulai sebagai bintik merah, berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, lalu menjadi nanah, mengering, dan mengelupas
Sebagian besar gejala akan mereda dalam 2 hingga 4 minggu, namun lesi dapat menjadi sangat parah pada beberapa kasus, bahkan menyebabkan infeksi sekunder.
Komplikasi Mpox yang Mungkin Timbul
Walaupun sebagian besar penderita mpox sembuh dengan penanganan yang tepat, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Komplikasi yang mungkin muncul antara lain:
- Infeksi sekunder, seperti infeksi bakteri pada lesi kulit
- Radang otak (ensefalitis) yang dapat menyebabkan kerusakan neurologis
- Radang paru-paru (pneumonia) yang mengancam pernapasan
- Gangguan pada mata, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan atau kebutaan
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada individu dengan kondisi medis yang sudah ada atau yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu.
Lonjakan kasus mpox di Sierra Leone menyoroti pentingnya kewaspadaan global terhadap penyebaran virus ini. Dunia tidak boleh menunda tindakan sampai virus ini menyebar lebih luas—tindakan nyata dan dukungan internasional sangat diperlukan untuk menghentikan mpox sebelum menjadi pandemi yang lebih besar.