Mengenal Kanker Vagina: Gejala dan Pengalaman Penderita

Kanker vagina adalah jenis kanker yang jarang terjadi, menyerang saluran otot yang menghubungkan rahim ke luar tubuh. Kondisi ini muncul ketika sel-sel abnormal di vagina tumbuh secara tak terkendali.

Pada tahap awal, kanker vagina seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, seiring perkembangannya, beberapa gejala mungkin muncul, antara lain:

  • Perdarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah menopause atau berhubungan seksual.
  • Keputihan yang tidak biasa.
  • Benjolan atau massa di dalam vagina.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat.
  • Sembelit.
  • Nyeri panggul.

Berikut adalah pengalaman nyata dari beberapa wanita yang berjuang melawan kanker vagina:

1. Perdarahan Pasca Seks dan Nyeri Vagina

Jane, seorang wanita berusia 46 tahun, terkejut ketika mengalami perdarahan setelah berhubungan intim dengan suaminya. Setelah serangkaian pemeriksaan, ia didiagnosis dengan kanker vagina. Selama masa tunggu konsultasi dokter, Jane merasakan stres berat, terutama karena perdarahan yang terus berlanjut dan nyeri di vaginanya. Jane menjalani kemoradiasi dan brakiterapi interstisial sebagai bagian dari pengobatannya.

2. Bercak Darah yang Semakin Intens

Sarah, didiagnosis dengan kanker vagina pada usia 38 tahun. Gejala awalnya adalah bercak darah setelah berhubungan seksual. Awalnya hanya sedikit, namun seiring waktu, perdarahan menjadi lebih parah hingga memerlukan pembalut sepanjang hari. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan adanya benjolan di vagina yang menjadi penyebab perdarahan tersebut. Sarah menjalani berbagai perawatan intensif untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker.

Scroll to Top