Pameran alutsista dan alpalhankam Indo Defence 2024 Expo & Forum secara resmi mengakhiri kegiatannya pada hari Sabtu (14/6), dengan membawa dampak positif bagi industri pertahanan dalam negeri.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda TNI Sri Yanto, mengungkapkan bahwa perhelatan Indo Defence tahun ini berhasil memfasilitasi terjalinnya 17 kontrak kerja sama di bidang pertahanan.
Selain kontrak, pameran ini juga menghasilkan 35 nota kesepahaman (MoU) yang menjadi landasan bagi kolaborasi yang lebih luas. Sri Yanto menyampaikan hal ini saat upacara penutupan yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Menurut Sri Yanto, seluruh kontrak kerja sama tersebut terjalin antar-perusahaan dalam negeri. Rincian nilai dari kontrak-kontrak ini akan diumumkan kemudian.
Pihaknya berharap agar kerja sama yang terjalin dapat mendorong transfer teknologi, pengembangan teknologi, serta pengembangan produk-produk pertahanan secara bersama-sama.
Lebih lanjut, Sri Yanto menekankan pentingnya membangun rantai pasokan (supply chain) antar-industri. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan alutsista yang dimiliki Indonesia dapat terjaga dalam jangka panjang.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah membuka secara resmi Indo Defence 2024 pada hari Rabu (11/6). Pameran kali ini melibatkan 1.180 peserta pameran, dengan partisipasi dari 42 negara sahabat yang diwakili oleh 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri.
Sebagai catatan penting, di sela-sela acara pembukaan, Indonesia dan Turki juga menandatangani MoU kerja sama dalam pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN.