Tiga Perempuan Indonesia Ikut Aksi Global March to Gaza: Restu Suami Mengiringi

Zaskia Adya Mecca, Indadari, dan Ratna Galih, tiga perempuan Indonesia ini turut serta dalam Global March to Gaza di Kairo, Mesir. Keberangkatan mereka ke daerah konflik ini mendapatkan dukungan penuh dari suami masing-masing.

Sejak Kamis, 12 Juni 2025, ketiganya bersama tujuh WNI lainnya telah memulai perjalanan. Restu dari suami menjadi bekal berharga bagi mereka.

Dukungan Hanung Bramantyo untuk Zaskia Adya Mecca

Hanung Bramantyo, suami Zaskia Adya Mecca, menyampaikan pesan menyentuh melalui media sosialnya. Ia mendoakan keselamatan dan keberkahan untuk istrinya. Zaskia pun membalas dengan ucapan terima kasih atas izin yang diberikan.

Hanung menjelaskan alasan dirinya mengizinkan Zaskia mengikuti aksi damai ini. Keduanya merasa terpanggil karena belum ada representasi dari Indonesia dalam aksi tersebut. Mereka memutuskan untuk bergerak, namun dengan strategi yang matang.

Hanung memilih Zaskia karena beberapa pertimbangan. Zaskia dinilai memiliki akses lebih luas ke relawan di Gaza, aktivis, dan kedutaan besar di Mesir. Selain itu, jangkauan suara Zaskia melalui media sosial juga lebih besar.

Hanung dan Zaskia berbagi peran. Hanung tetap berada di Indonesia untuk menjaga anak-anak dan mengkoordinasikan berbagai hal dengan kedutaan besar Indonesia di Kairo serta pemerintah.

Restu Suami untuk Ratna Galih

Ratna Galih juga mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam aksi ini telah melalui diskusi panjang dengan suaminya. Mereka telah mempertimbangkan segala risiko yang mungkin terjadi. Ratna menekankan bahwa meskipun seorang perempuan, ibu, dan istri, ia tetap bisa berkontribusi. Ia menjelaskan bahwa suaminya lebih dibutuhkan di rumah sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga. Kehadiran Ratna di Kairo adalah untuk aksi damai, bukan keterlibatan fisik.

Dukungan dari Suami Indadari

Andre Saddam, suami Indadari, juga memberikan restu penuh. Namun, ia mengakui kesulitan berkomunikasi dengan istrinya karena berbagai keterbatasan di lapangan. Andre meminta doa untuk kelancaran dan keselamatan Indadari selama mengikuti aksi tersebut.

Global March to Gaza adalah aksi berjalan kaki sekitar 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah. Ribuan peserta dari berbagai negara berkumpul untuk menyerukan dibukanya akses misi kemanusiaan ke Gaza. Puncak aksi ini dijadwalkan pada 15 Juni 2025.

Scroll to Top