Harga emas dunia terus meroket, bahkan berpotensi mencapai US$3.500 per troy ons dalam waktu dekat. Eskalasi konflik Israel-Iran menjadi pemicu utama, meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven ini.
Pada Senin (16 Juni 2025), pukul 06.25 WIB, harga emas spot menguat 0,38% ke posisi US$3.445,14 per troy ons. Sebelumnya, pada Jumat (13 Juni 2025), harga emas telah melonjak 1,42% ke level US$3.432,18 per troy ons. Kenaikan ini melanjutkan reli emas selama tiga hari berturut-turut, dengan total penguatan mencapai 3,3%.
Harga penutupan Jumat lalu mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya di US$3.424,30 per troy ons yang tercatat pada 21 April 2025. Meskipun demikian, jika mempertimbangkan perdagangan intraday, rekor harga intraday pada Jumat adalah US$3.446,2 per troy ons, masih di bawah rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 yang tercipta pada 22 April 2025.
Lonjakan harga emas pada Jumat dipicu oleh aksi investor yang berbondong-bondong mencari aset aman menyusul serangan udara Israel terhadap Iran, yang memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.
Serangan-serangan yang saling berbalas antara Israel dan Iran meningkatkan ketegangan, dengan laporan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di kedua negara. Kelompok Houthi Yaman juga dilaporkan ikut terlibat, menargetkan wilayah Israel dengan rudal.
Faktor Lain yang Mendukung Kenaikan Harga Emas
Selain ketegangan geopolitik, inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan turut memberikan dorongan bagi harga emas. Data inflasi yang lebih rendah meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Tingkat inflasi tahunan di AS naik tipis menjadi 2,4% pada Mei 2025, namun masih di bawah ekspektasi pasar. Harga produsen (PPI) AS juga meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan, memberikan sinyal bahwa tekanan inflasi mungkin mereda.
Emas dianggap sebagai aset aman, terutama di masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Emas juga cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Proyeksi Harga Emas ke Depan
Beberapa analis optimis mengenai prospek harga emas. Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai US$3.700 per troy ons pada akhir tahun 2025 dan US$4.000 per troy ons pada pertengahan tahun 2026, didorong oleh pembelian bank sentral yang kuat. Bank of America (BofA) juga melihat potensi emas untuk naik ke US$4.000 per troy ons dalam 12 bulan ke depan.
Di sisi lain, permintaan fisik di pusat-pusat perdagangan utama Asia dilaporkan melemah akibat kenaikan harga.
Investor emas akan memantau dengan seksama kebijakan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pekan ini. Sinyal pemangkasan suku bunga oleh The Fed berpotensi mendorong harga emas semakin tinggi.