Adaptasi live-action "How to Train Your Dragon" telah resmi tayang di bioskop dan memicu perdebatan sengit. Dibintangi Mason Thames dan Gerard Butler, film ini menuai respons beragam, tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi tinggi yang ditorehkan versi animasinya yang melegenda.
Menurut Rotten Tomatoes, film live-action ini meraih skor 77%, jauh di bawah skor nyaris sempurna 99% yang diraih film animasi aslinya. Kritikus berpendapat bahwa film ini terlalu menyederhanakan alur cerita dan kehilangan esensi magis yang membuat versi animasi begitu memikat. Beberapa kritikus bahkan menyebutnya sebagai film anak-anak dengan pendekatan yang terlalu merendahkan.
Namun, opini berbeda datang dari para penonton. Di situs Popcornmeter, film ini mendapatkan skor hampir sempurna, yaitu 99%, bahkan melampaui skor film animasi aslinya yang hanya 91%. Ulasan para penonton menunjukkan peran besar nostalgia dalam penilaian mereka. Banyak yang merasa terharu dan terkesan dengan adegan-adegan baru yang ditambahkan. Nostalgia dan kenangan masa lalu tampaknya memberikan sentuhan emosional yang kuat bagi para penonton.
Meskipun tidak sepenuhnya memuaskan para kritikus, versi live-action "How to Train Your Dragon" berhasil merebut hati penonton. Inti cerita klasik tentang persahabatan antara seorang Viking muda dan naga Night Fury tetap dipertahankan, di mana mereka bersama-sama menyelamatkan pulau Berk dari ancaman kuno.
Film ini saat ini sedang tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.