Kardio dan angkat beban, dua jenis latihan populer untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kebugaran, seringkali menimbulkan pertanyaan: mana yang lebih baik dilakukan terlebih dahulu? Sebuah studi terbaru memberikan pencerahan.
Penelitian melibatkan pria obesitas usia 18-30 tahun yang dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok yang angkat beban sebelum kardio (CRE), kelompok yang kardio sebelum angkat beban (CER), dan kelompok kontrol (tanpa latihan). Selama 12 minggu, mereka berlatih tiga kali seminggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok latihan mengalami peningkatan signifikan dalam tingkat aktivitas fisik, komposisi tubuh, kepadatan tulang, VO2max, dan kekuatan. Namun, kelompok yang melakukan angkat beban terlebih dahulu menunjukkan hasil yang lebih baik, terutama dalam aktivitas fisik sedang hingga berat, pengurangan lemak (termasuk lemak perut dan pinggul), daya tahan otot, dan kekuatan eksplosif.
Kelompok yang mengutamakan kardio juga mengalami peningkatan, meskipun tidak sebesar kelompok yang angkat beban terlebih dahulu. Kelompok kontrol tidak mengalami perubahan signifikan.
Studi ini menyimpulkan bahwa program latihan yang menggabungkan angkat beban sebelum kardio dapat meningkatkan kebugaran, aktivitas fisik harian, dan mengurangi lemak tubuh lebih efisien dibandingkan melakukan kardio terlebih dahulu.
Temuan ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa melakukan kardio sebelum latihan kekuatan dapat menghambat hasil latihan kekuatan. Penelitian tersebut menemukan bahwa pria yang melakukan kardio intensitas tinggi sebelum sesi kekuatan mengalami penurunan performa ketahanan kekuatan.
Kesimpulannya, untuk hasil yang optimal, disarankan untuk menghindari latihan kekuatan segera setelah kardio. Lakukan angkat beban terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal dalam pembakaran lemak dan peningkatan kekuatan. Urutan latihan yang tepat dapat memaksimalkan hasil yang Anda inginkan.
