Akses Internet Belum Merata: Tantangan dan Peluang di Kalimantan Barat

Internet telah menjadi kebutuhan pokok di era digital ini. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua memanfaatkan internet untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan hingga pendidikan. Data menunjukkan peningkatan signifikan pengguna internet di Indonesia, mencapai 221 juta orang pada tahun 2025, atau sekitar 79,5% dari populasi. Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet terbanyak.

Namun, akses internet belum sepenuhnya merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi salah satu contoh nyata. Puluhan desa di Kalbar masih mengalami blank spot, tanpa akses internet. Kondisi geografis yang sulit dan infrastruktur yang belum memadai menjadi kendala utama.

Kesenjangan akses internet ini menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait dampak sosial ekonomi dan pendidikan. Di era modern, siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari SD hingga mahasiswa, membutuhkan internet untuk belajar dan mencari informasi. Keterbatasan akses internet menghambat perkembangan pendidikan di desa-desa.

Selain itu, internet memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian daerah. Promosi melalui media sosial dapat membantu mengembangkan bisnis lokal dan membuka peluang pasar global. Akses internet dapat meningkatkan produktivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi digital, dan menciptakan lapangan kerja di desa-desa.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, dan pihak terkait perlu segera bertindak. Solusi konkret harus segera diimplementasikan untuk menyediakan akses internet bagi daerah-daerah yang belum terjangkau. Pemerataan akses internet adalah kunci untuk mewujudkan keadilan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan.

Scroll to Top