Kabar buruk bagi kesehatan generasi muda Indonesia! Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkap fakta mencengangkan: hipertensi, atau tekanan darah tinggi, kini semakin mengancam kelompok usia muda. Data menunjukkan, prevalensi hipertensi pada rentang usia 18-24 tahun mencapai 10,7 persen berdasarkan pengukuran tensimeter. Bahkan, angka ini melonjak menjadi 17,4 persen pada kelompok usia 25-34 tahun.
Temuan ini sangat mengkhawatirkan karena hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Ironisnya, SKI 2023 juga menemukan kesenjangan (gap) yang signifikan antara diagnosis hipertensi oleh dokter dan hasil pengukuran tekanan darah. Pada kelompok usia 18-24 tahun, prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter hanya 0,4 persen, dan pada usia 25-34 tahun hanya 1,8 persen. Perbedaan yang mencolok ini mengindikasikan banyak anak muda yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi.
Hipertensi, yaitu peningkatan tekanan darah dalam arteri, merupakan faktor risiko utama penyakit serius seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
SKI 2023 mendefinisikan hipertensi berdasarkan dua kriteria: pengakuan responden yang pernah didiagnosis hipertensi oleh dokter, dan hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
Jika diperluas ke kelompok usia yang lebih besar, prevalensi hipertensi pada penduduk usia di atas 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter adalah 8 persen, namun melonjak menjadi 29,2 persen berdasarkan pengukuran tekanan darah. Pada penduduk usia di atas 18 tahun, angka tersebut masing-masing adalah 8,6 persen dan 30,8 persen.
"Ada kesenjangan pengetahuan yang signifikan tentang status hipertensi di masyarakat. Perbedaan lebih dari 20 persen antara prevalensi berdasarkan diagnosis dokter dan hasil pengukuran tekanan darah, baik pada penduduk usia di atas 15 tahun maupun di atas 18 tahun," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
SKI 2023 juga mengidentifikasi tiga provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada penduduk usia di atas 15 tahun:
- Kalimantan Tengah (38,7 persen)
- Kalimantan Selatan (34,1 persen)
- Jawa Timur (32,8 persen)
Sementara itu, tiga provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada penduduk usia di atas 18 tahun adalah:
- Kalimantan Tengah (40,7 persen)
- Kalimantan Selatan (35,8 persen)
- Jawa Barat (34,4 persen)
Temuan ini menjadi peringatan keras bagi generasi muda Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan gaya hidup sehat menjadi kunci untuk mencegah hipertensi dan komplikasinya.