Starlink Aktif di Iran Setelah Pemblokiran Internet Pascakrisis Nuklir

Elon Musk baru saja mengumumkan aktivasi layanan internet satelit Starlink di Iran. Keputusan ini diambil menyusul pemblokiran akses internet darat oleh pemerintah Iran, yang terjadi setelah serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan tewasnya sejumlah pejabat tinggi pada hari Jumat, 13 Juni 2025.

Musk menyatakan melalui platform media sosial X miliknya bahwa sinyal Starlink sudah aktif. Pemblokiran internet yang dilakukan pemerintah Iran diduga kuat bertujuan untuk menekan potensi kerusuhan pasca serangan Israel. Pejabat Israel dan Amerika Serikat meyakini serangan tersebut dapat memicu gelombang protes publik terhadap rezim yang berkuasa sejak 1979.

Aktivis konservatif terkemuka, Mark Levin, sebelumnya menyerukan kepada Musk untuk mengaktifkan Starlink agar menghubungkan kembali warga Iran ke dunia maya. Levin menyebut langkah ini sebagai "pukulan telak bagi rezim Iran." Tak lama setelah seruan tersebut, Musk mengonfirmasi aktivasi layanan Starlink.

Starlink, yang beroperasi melalui lebih dari 7.500 satelit di orbit rendah Bumi, menawarkan akses internet di wilayah terpencil atau saat infrastruktur darat mengalami gangguan. Penggunaannya memerlukan terminal yang dipasang di atap.

Langkah Musk ini menarik perhatian dunia, dipandang sebagai dukungan terhadap kebebasan informasi di tengah gejolak politik di Iran. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran terkait aktivasi Starlink di wilayah mereka.

Scroll to Top